Pontianak (ANTARA) - Satu diantara politisi Tionghoa asal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Daniel Johan terus mengajak warga yang akan melaksanakan Imlek dapat terus menjaga silaturahmi.
Silaturahmi, kata anggota DPR RI Dapil Kalbar 1 ini, terus mesti dilaksanakan dengan komunikasi jarak jauh mengingat masa pandemi COVID-19.
"Agar kita bisa melalui masa-masa pandemik ini dengan baik, agar penularan tidak semakin massive, mari selama Imlek kita saling silaturahmi melalui jalur komunikasi jarak jauh, tetap mematuhi protokol kesehatan, dan berdoa agar COVID-19 segera berakhir," katanya, Kamis.
Lebih lanjut, ia pun mengajak seluruh elemen masyarakat terutama masyarakat Tionghoa dapat terus saling menolong di masa pandemik ini.
"Selamat Imlek bagi segenap warga yang merayakan, agar kita saling mendoakan di tengah kehidupan yang semakin sulit akibat pandemik, yang utama kita tetap sehat bersama keluarga, dan saling tolong menolong sesama warga," harapnya.
Seperti diketahui, Gus Dur dan PKB merupakan pencetus sejarah Imlek di Indonesia.
Saat menjadi Presiden RI, Gus Dur mencabut Inpres No. 14/1967 karena bertentangan dengan UUD 1945.
Sebelum dicabut, Inpres tersebut selama puluhan tahun mengekang warga Tionghoa sehingga tak bisa bebas melaksanakan budayanya termasuk merayakan Imlek dan Cap Go Meh secara terbuka.
Setelah mencabutnya, Gus Dur menerbitkan Keppres No. 6/2000 yang menjamin warga Tionghoa dapat menjalankan kegiatan keagamaan, kepercayaan, dan adat istiadat secara terbuka.
“Cak Imin dan PKB mengucapkan selamat Imlek, gong ci fa chai, kita terus jaga persaudaraan dan solidaritas, imlek telah menjadi bagian utuh dalam sejarah PKB,” tutupnya.