Balikpapan (ANTARA) - Bertugas di perbatasan berbagai macam kegiatan tentara, selain tugas utamanya menjaga patok tanda batas negara dan menciptakan keamanan dan ketertiban, prajurit juga dengan ringan tangan bertukang.
“Pekan ini kami bersama masyarakat bergotong-royong membangun Rumah Singgah Adat,” kata Komandan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Dansatgas Pamtas) RI-Malaysia Batalyon 614 Raja Pandhita Mayor Inf Indar Irawan dari Kampung Batu Majang, Kecamatan Long Bagun, Kabupaten Mahakam Ulu, Sabtu.
Rumah Singgah Adat adalah rumah untuk tamu dan wisatawan yang berkunjung ke Batu Majang. Rumah tersebut juga digunakan untuk kegiatan acara adat atau pertemuan-pertemuan adat, dan lain-lain kegiatan yang memerlukan ruangan lapang.
Baca juga: Tentara Indonesia - Malaysia patroli bersama di perbatasan
“Bisa jadi serba guna,” kata Kepala Kampung Batu Majang Jambang.
"Sering wisatawan datang ke Batu Majang ini untuk melihat adat istiadat dan wisata hutan lindung di tempat kami ini. Dengan adanya rumah singgah sebagai tempat akomodasi ini mereka tentu dapat lebih menikmati kunjungannya,” sambung Jambang.
Dengan bantuan tenaga kerja dari prajurit Pamtas Yon 614 Raja Pandhita, Jambang dan warga berharap rumah tersebut akan lebih cepat selesai.
“Sudah tugas kami membantu masyarakat dan mendukung kelestarian adat istiadat di Mahakam Ulu," kata Dansatgas Mayor Indar. “Bahwa TNI dengan rakyat itu manunggal.
Sementara itu prajurit Satgas Pamtas Yonif 614/RJP yang bertugas di Pos Long Betaoh berkunjung ke rumah-rumah warga sambil memberikan pengobatan.
“Kebetulan ada warga yang sakit, jadi saya bersama personel Puskesmas Pembantu dan Tamtama Kesehatan Pratu Andi dan Pratu Hadi menjenguk, silaturahmi sekalian pengobatan,” kata Komandan (Danpos) Pos Long Betaoh Letnan Dua Inf Nurul Jasuli.
Baca juga: 20 tentara India tewas saat bentrok di perbatasan dengan pasukan China
Rombongan Danpos pun diantaranya mampir di rumah Kepala Kampung Long Betaoh Lah Bilong yang istrinya Ping Tanyit (54) mengeluh demam dan perutnya tidak nyaman. Juga ke rumah Aging Urang (60) yang baru saja kakinya digigit anjing.
“Saat seperti ini kami gunakan juga untuk mendengar masyarakat, mendengar keluh kesahnya, atau cerita senangnya,” kata Danpos Letda Jasuli.
Dengan silaturahmi kunjungan ke masyarakat, anjangsana ini, kata Letda Jasuli, ia berharap bisa mewujudkan dan memperkuat kemanunggalan TNI dengan masyarakat.
Letda Jasuli menambahkan, sesuai arahan Dansatgas bahwa prajurit Pamtas harus mengambil inisiatif membantu bila masyarakat di sekitar Pos ada masalah dan memerlukan solusi. Hal tersebut pelaksanaan dari doktrin wajib TNI ke-8, yaitu menjadi contoh dan mempelopori usaha-usaha untuk mengatasi kesulitan rakyat sekelilingnya.
Masyarakat Desa Long Betaoh, seperti dikatakan Lah Bilong, pun merasa sangat senang dan bersyukur ada Pos TNI di kampung yang jauh dari mana-mana itu.
“Kalau ada apa-apa, ini para prajurit cepat membantu mengatasi kesulitan masyarakat. Seperti hari ini ada keluhan masyarakat ada yang sakit, mereka cepat datang. Anak-anak yang di Puskesmas Pembantu juga jadi bersemangat sebab ada yang menemani,” kata Lah Bilong.
Baca juga: Tentara Indonesia - Malaysia gelar patroli bersama di batas negara
Baca juga: Pangdam XII Tanjungpura hadiri Petasan di perbatasan Indonesia - Malaysia
Baca juga: TNI dan TDM patroli bersama di perbatasan Indonesia-Malaysia