Kayong Utara (ANTARA) - Bupati Kayong Utara Kalimantan Barat Citra Duani mengatakan saat ini di daerahnya masih belum masuk kategori darurat terkait kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), meski pun demikian untuk mengantisipasi terjadinya Karhutla akan dilakukan pemetaan wilayah rawan terbakar di daerah tersebut.
" Kami akan segera menindaklanjuti arahan Presiden dan Menkopolhukam, tetapi untuk wilayah Kayong Utara, belum masuk kategori gawat darurat, cuma kita harus melakukan antisipasi dan sosialisasi serta melakukan pemetaan rawan Karhutla, kata Citra Duani, di Kayong Utara Kalbar, Selasa.
Diakui Citra Duani, dampak dari musim panas ancaman yang akan di hadapi bukan hanya Karhutla, diantaranya air bersih yang semakin langka karena sumber air baku yang semakin sedikit, gagal panen, penyakit ISPA dan lain sebagainya.
Menurut dia, pihaknya juga akan melakukan pemetaan terhadap lahan pertanian, jangan sampai petani tidak gagal panen.
" Di sisi lain juga berdampak penyakit, itu juga menjadi perhatian kita, seperti penyakit ISPA dan sebagainya, inilah fungsi masker, bukan hanya dimasa pandemi COVID-19, apa lagi di musim kemarau saat ini (asap), masyarakat wajib memakai masker," kata Citra Duani mengingatkan.
Untuk langkah cepat antisipasi Karhutla dan kekeringan air bersih, kata Citra Duani dirinya juga akan menyurati beberapa pihak perusahaan swasta di Kayong Utara untuk ikut andil dalam penanganan Karhutla dan kekeringan air.
" Masyarakat sudah ada beberapa yang mengeluhkan soal air, kendati kita belum dapat menggunakan dana tanggap darurat, karena harus sesuai kategori dalam aturan, tetapi saya sarankan supaya kita bekerjasama dengan pihak swasta, agar kita bisa melakukan suplai air ke masyarakat, khususnya ke daerah-daerah yang sulit air," ucap Citra Duani.