Pontianak (ANTARA) - Bank Kalbar Syariah melalui Muamalat Institute memperkuat SDM yang ada untuk menyasar produk gadai emas syariah yang akan dihadirkan untuk masyarakat.
"Kami bekerjasama dengan Muamalat Institute mengasah SDM Bank Kalbar Syariah melalui pelatihan gadai emas syariah (rahn). Rahn merupakan salah satu produk perbankan syariah yang tumbuh dengan cepat dalam bisnis perbankan syariah saat ini. Untuk itu kami menyasar rahn dan memperkuat kapasitas SDM yang ada," ujar Direktur Umum Bank Kalbar Rokidi di Pontianak, Rabu.
Ia menjelaskan bahwa berdasarkan laporan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait Industri Keuangan Non Bank (IKNB) syariah, peningkatan bisnis gadai syariah ini ditopang oleh pertumbuhan pinjaman pembiayaan syariah berbentuk Rahn yang mencapai Rp 4,01 triliun per Maret 2018, naik 1,77 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2017.
"Dengan potensi dan peluang yang ada, itu menjadi target kita," katanya.
Ia juga mengapresiasi langkah Muamalat Institute yang ikut serta untuk melakukan pengembangan SDM Bank Kalbar untuk meningkatkan kinerja Bank Kalbar.
“Kami sangat berterima kasih dengan adanya pelatihan yang diadakan ini yang mana bermanfaat untuk karyawan atau karyawati kami untuk meningkatkan kinerja khususnya penilaian gadai emas," kata dia.
Sementara itu, Executive Director Muamalat Institute Anton Hendrianto menjelaskan bahwa pelatihan yang digelar merupakan bentuk komitmen dari Muamalat Institute dalam mengembangkan kualitas SDM terutama pada produk dan layanan yang unik di perbankan syariah yakni gadai emas.
"Produk dan layanan ini harus terus didorong menjadi faktor pembeda pada dunia perbankan dan kami adalah lembaga yg sangat mumpuni dalam bidang ini,"katanya.
Menurutnya, ke depan pihaknya akan merancang program pelatihan dan pengembangan berkesinambungan yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja perusahaan dalam menjawab tantangan pada era normal baru ini.
"Disela-sela pelatihan saya berdiskusi dengan jajaran manajemen Bank Kalbar bagaimana pelatihan dan lainnya berkesinambungan," katanya.
Terkait pelatihan yang telah sukses digelar, penerapan protokol kesehatan sangat ketat dengan melakukan Swab PCR bagi fasilitator dan panitia. Kemudian juga menyediakan hand sanitizer, masker, dan pengecek suhu.