Pontianak (ANTARA) - Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Kalbar mengajak berbagai perusahaan bidang perkebunan untuk terlibat dalam mewujudkan desa mandiri di provinsi tersebut.
"Dalam mewujudkan desa mandiri bukan hanya kerja dari Bappeda, Gubernur maupun dinas terkait, tetapi itu merupakan tanggung jawab bersama. Sebagai pemerintah dalam hal ini saya juga mengajak perusahaan perkebunan ikut terlibat dalam mewujudkan dan itu harapan kita bersama," ujar Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Provinsi Kalbar, Yuslinda saat menjadi narasumber dari FGD rangkaian kegiatan Rapat Kerja Cabang Gapki Kalbar di Pontianak, Rabu.
Yuslinda menyebutkan bahwa posisi Kalbar di tingkat Kalbar untuk jumlah desa mandiri urutan ketiga terbanyak.
"Dari data yang saya punya bahwa secara nasional jumlah desa mandiri Provinsi Kalbar berada di urutan ke-3 terbanyak yaitu sudah mencapai 214 desa mandiri," katanya.
Ia menjelaskan saat ini dari 2.031 desa yang ada di Kalbar masih ada terdapat 12 desa yang memiliki status sangat tertinggal dan 566 desa tertinggal.
“Dengan kondisi tersebut peranan perusahaan untuk mendukung program desa mandiri tentu masih sangat dibutuhkan. Adapun contoh peranan perusahaan untuk mendukung program desa mandiri ini salah satunya membangun infrastruktur seperti pembangunan Posyandu, PAUD, Pos Kamling, perpustakaan maupun pembangunan lainnya di desa tersebut," katanya.
Sebelumnya, Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Cabang Kalbar, Purwati Munawir mengatakan pihak saat ini tengah mencanangkan untuk mendukung program desa mandiri yang tengah digalakkan Gubernur Kalbar.
"Melalui rapat kerja cabang yang digelar dan sebagaimana tema yang diangkat kami dari Gapki Kalbar berkomitmen untuk memperkuat sinergi tata kelola sawit berkelanjutan dalam rangka mendukung program desa mandiri yang telah dan akan terus dihadirkan Gubernur Kalbar," kata dia.
Ia menjelaskan bahwa komitmen dan dukungan Gapki Kalbar terhadap upaya menghadirkan desa mandiri menurutnya dibahas dalam rapat kerja. Dalam rapat kerja tersebut seluruh anggota menyamakan persepsi perihal desa mandiri tersebut.
"Nah, setelah dibahas dan sudah ada persepsi yang sama maka dukungan terhadap desa mandiri dituangkan dalam program kerja kerja Gapki Kalbar 2021. Jadi, menghadirkan desa mandiri menjadi satu di antara prioritas kami," jelas dia.
Ia menjelaskan saat ini di Kalbar luas tanam sudah mencapai 1,9 juta hektare baik yang ditanam perusahaan dan plasma maupun swadaya.
"Untuk produksi CPO di Kalbar sendiri mencapai 3,39 juta ton per tahun dengan produktivitas 2,6 ton per hektare," kata dia.