Pontianak (ANTARA) - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Pontianak, Kalimantan Barat Sidig Handanu mengatakan pemerintah kota setempat membutuhkan kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mewujudkan smart city atau kota cerdas.
"Saat ini Pontianak memiliki 682.896 jiwa penduduk. Jumlah tersebut merupakan potensi yang harus disiapkan untuk mendukung perwujudan Pontianak Smart City dan transformasi digital. Perlu kolaborasi bersama untuk memberdayakan setiap potensi daerah," ujarnya saat membuka Pontianak Hackathon 2024 salah satu hotel di Pontianak, Sabtu.
Menurut dia, dengan hadirnya Pontianak Hackathon 2024 dan Gerakan Nasional 1.000 Startup di Kota Pontianak menjadi sarana kolaborasi yang baik untuk mewujudkan Pontianak Smart City.
"Jadi kami sangat menyambut baik kolaborasi semua pihak dalam Pontianak Hackathon 2024 yang menjadi wadah dalam menjaring sebanyak-banyaknya penemu atau inovator kota untuk mendukung transformasi digital di Pontianak," kata dia.
Ia menjelaskan tantangan hari ini bagi Pontianak adalah era society 5.0. Di mana teknologi digital seperti kecerdasan buatan, internet of things (iot), analisis data, big data, dan robotik telah menjadi kekuatan pendorong dalam mengubah wajah dunia.
"Kita dituntut untuk beradaptasi dengan cepat pada perubahan, menguasai keterampilan baru, berinovasi secara kreatif," kata Sidig Handanu.
Kemampuan kolaborasi lintas disiplin ilmu dan meleburkan pemikiran tradisional dengan solusi berbasis teknologi, akan menjadi kunci kesuksesan di era saat ini.
Pemkot Pontianak melalui Program Smart City telah berupaya mewujudkan tata kelola pemerintahan yang efektif, efisien dan komunikatif ditunjang dengan penerapan teknologi informasi yang terintegrasi.
Sasaran lainnya adalah mewujudkan ekosistem sosio-teknis masyarakat yang humanis, dinamis, produktif, komunikatif, interaktif dan berliterasi digital.
"Dengan tekad, kerja keras dan kolaborasi bersama, saya yakin kita akan mampu mewujudkan Pontianak smart city dalam berbagai aspek," katanya.
Sementara itu, Koordinator Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital, Sonny Hendra Sudaryana mengatakan pemerintah mendorong kontribusi ekonomi digital dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia. Salah satu contohnya dapat dilihat dari kehadiran Gojek beberapa tahun belakangan. Pontianak Hackathon 2024 pun diharap dapat menumbuhkan hal tersebut.
"Di negara berkembang faktor penggeraknya adalah pemerintah. Tujuannya untuk membentuk perusahaan dan pekerjaan baru," katanya.
Ia menerangkan setidaknya ada lima hal penting untuk membentuk ekosistem startup, yakni sumber daya manusia, tempat untuk berkumpul seperti working space, program pembinaan, kebijakan, dan platform.
"1.000 startup adalah platform untuk menumbuhkan startup lain di Indonesia agar tidak hanya tumbuh di Jakarta. Kami percaya seluruh anak muda Indonesia punya akses yang sama terhadap wawasan, bimbingan dan jaringan. Event kayak gini harus bisa dimanfaatkan untuk menambah jaringan," tutupnya.
Pontianak Hackathon 2024 diikuti 10 tim yang telah lolos seleksi dari total 27 tim yang mendaftar. Mereka mengambil penyelesaian masalah di beberapa tema besar, yakni pengelolaan sampah, inklusi keuangan, kuliner, wisata, kesehatan, transportasi dan tata kelola.