Pontianak (ANTARA) - Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kalimantan Barat mengutuk keras dan menyesalkan atas aksi bom bunuh diri di pintu gerbang Gereja Katedral di Jalan Kajaolalido, MH Thamrin, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, Minggu (28/3) pagi kemarin.
"Kami mengutuk tindakan yang mencoreng rasa kemanusian tersebut," kata Ketua KNPI Kalbar, Joni Isnaini dalam keterangan tertulisnya di Pontianak, Senin.
Dia menjelaskan, saat ini pemerintah tengah fokus kepada pemulihan ekonomi di masa pandemi COVID-19, tapi tercoreng akibat perbuatan tak terpuji orang-orang yang tidak berkeprimanusian tersebut.
Sebagai Ketua KNPI, Joni beranggapan bahwa seharusnya sekarang menjadi momentum semua pihak untuk bersatu, bangkit dari keterpurukan ekonomi akibat pandemi COVID-19 tersebut.
"Di masa susah seperti sekarang, harusnya menjadi momen kita untuk bangkit dari pandemi. Alangkah sayangnya, momen kebangkitan tersebut dinodai oleh ulah segelintir oknum yang sengaja ingin merusak dan memperkeruh kedamaian di Indonesia," kata Joni yang juga Ketua Kadin Kalbar itu.
Dalam kesempatan itu, dia berharap, kejadian ini tidak terulang kembali ke depannya, dan meminta agar setiap insan dapat menjaga persatuan dan kesatuan, serta saling menghargai dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara karena Indonesia adalah bangsa yang sangat plural.
"Semoga ini yang terakhir, sehingga mari kita bersama-sama menjaga persatuan, jangan sampai terpecah belah, dan mari fokus kepada pemulihan ekonomi dampak pandemi COVID-19," kata Joni.
Sebelumnya, Kabid Humas Kepolisian Daerah Kalbar, Kombes (Pol) Donny Charles Go mengimbau kepada masyarakat di provinsi itu agar tidak panik pasca aksi bom bunuh diri di pintu gerbang Gereja Katedral di Jalan Kajaolalido, MH Thamrin, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, Minggu (28/3) pagi.
"Kami imbau masyarakat tetap waspada dan tidak panik yang berlebihan pasca aksi bom bunuh diri di Makassar," katanya.
Dia juga berharap, peran aktif masyarakat untuk melaporkan kepada pihak aparat penegak hukum apabila mencurigai ada aktivitas masyarakat yang mencurigakan agar bisa ditindak maupun dicegah.
"Saat ini kami disetiap Polres dan di 14 kabupaten/kota di Kalbar bekerjasama dalam menjaga keamanan dalam mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, termasuk meningkatkan pengamanan di rumah-rumah ibadah," ujarnya.
Donny menambahkan, peningkatan keamanan juga dilakukan di tempat-tempat keramaian, seperti terminal, bandara, mal dan lainnya, dalam memberikan rasa aman pada masyarakat.