Pontianak (ANTARA) - PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region Kalimantan membentuk satgas khusus untuk mengawal distribusi BBM dan elpiji menjelang hingga selesai Lebaran tahun 2021, di Provinsi Kalimantan Barat.
"Satgas itu kami bentuk untuk memastikan pemakaian BBM dan elpiji di Provinsi Kalimantan Barat dan di Pulau Kalimantan bisa terpenuhi," kata Executive General Manager Regional Pertamina Kalimantan, Freddy Anwar dalam keterangan tertulisnya kepada Antara di Pontianak, Sabtu.
Dia menjelaskan, meskipun pemerintah melarang mudik, namun pihaknya tetap mengambil langkah antisipasi untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan BBM dan elpiji.
"Kebutuhan BBM jenis gasoline (premium, pertalite, pertamax, pertamax turbo) untuk Kalbar kami diprediksi meningkat dibanding momen serupa tahun lalu, yakni naik sekitar 1,6 persen, dan kami pastikan pasokan aman. Sementara untuk gasoil (biosolar, dexlite, pertamina dex) di Kalbar diprediksi mengalami penurunan sebanyak 1,4 persen dari konsumsi normal bulanan," ujarnya.
Sementara untuk kebutuhan elpiji tiga kilogram pada Idul Fitri tahun 2021 telah diantisipasi dengan meningkatkan alokasi penyaluran untuk wilayah Kalbar juga telah dilakukan penambahan fakultatif, yakni tahap I sebanyak 332 metrik ton ( 110.800 tabung) dan penambahan fakultatif tahap II sebanyak 495 metrik ton (164.840 tabung)," katanya.
Sebelumnya, Sales Area Manager Pertamina Kalbar, Weddy Surya Windrawan penambahan pasokan atau stok elpiji mulai dilakukan sejak April hingga Mei 2021, sehingga per bulan ada penambahan sebesar tiga persen atau 111.160 tabung dari alokasi normal bulanan menjadi 3.774.080 tabung untuk wilayah Kalbar.
Selain itu,untuk memperkuat stok elpiji di Kalbar, pihaknya juga sudah menambah kapal pengangkut elpiji dengan kapasitas sebesar 750 MT (metrik ton) sehingga saat ini stok elpiji untuk wilayah Kalbar menjadi enam hari dari sebelumnya hanya empat hari, katanya.
Dia menambahkan dengan stok yang bisa bertahan hingga enam hari tersebut, maka pihaknya tidak lagi khawatir, dengan sebelumnya kalau ada gangguan pengiriman dampak cuaca maka akan berpengaruh terhadap stok elpiji untuk wilayah Kalbar.
Sebelum ada penambahan kapal pengangkut itu, pihaknya dalam mengatasi atau penambahan stok terpaksa menyewa kapal pengangkut dalam mengatasi dampak cuaca ekstrem, katanya.
"Intinya dengan adanya penambahan armada angkutan kapal pengangkut elpiji itu, masyarakat tidak perlu khawatir lagi akan kekurangan, karena sekarang stok elpiji sudah aman," ujarnya.