Pontianak (ANTARA) - Kepala Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Yonny Tri Prayitno mengatakan pihaknya kembali membantu pemulangan (repatriasi) seorang WNI/PMI warga Bulukumba, Sulawesi Selatan, yang terkena sakit strok, bersamaan dengan delapan orang PMI bermasalah serta terlantar di Sarawak, Malaysia.
"Kami hari ini kembali membantu pemulangan seorang PMI jenis kelamin perempuan atas nama Seda (37) asal Bulukumba, Sulsel, karena kondisi khusus yakni sakit strok," kata Tonny Tri Prayitno melalui rilis tertulisnya kepada Antara di Pontianak, Kamis.
Yonny mengatakan, yang bersangkutan sebelumnya bekerja di perkebunan sawit di daerah Sibu dan mengalami sakit strok karena darah tinggi sehingga harus dirawat di Rumah Sakit Sibu dan dilakukan tindakan operasi di kepalanya.
Kemudian, pascaoperasi, pihak Rumah Sakit Sibu meminta bantuan KJRI Kuching untuk pemulangan yang bersangkutan guna melanjutkan pengobatan di Indonesia, sehingga pihaknya segera membantu kepulangan yang bersangkutan melalui PLBN Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalbar, setelah menyelesaikan kepengurusan dokumen perjalanannya.
"Bersamaan dengan itu kami juga membantu pemulangan delapan orang PMI yang bermasalah dan terlantar di Sarawak, terdiri dari dua orang laki-laki dan enam orang perempuan," ujarnya.
Dia menambahkan, mereka datang ke KJRI Kuching untuk dibantu kepulangannya ke Indonesia, dan sebagian besar bermasalah, seperti dengan majikannya, tidak memiliki dokumen perjalanan yang sah.
Yonny menambahkan, sambil menunggu proses penyelesaian dokumen perjalanannya, mereka semuanya ditampung di rumah perlindungan (shelter) KJRI Kuching.
"Proses pemulangan berjalan lancar, mereka semua juga dilakukan test COVID-19 di Rumah Sakit KPJ Kuching dengan hasil test negatif. Di PLBN Entikong mereka diterima oleh Satgas pemulangan WNI/PMI dan selanjutnya dilakukan proses pencegahan COVID-19 sebelum diberangkatkan ke daerah asalnya masing-masing," kata Yonny.