Pontianak (ANTARA) - Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Kalimantan Barat menggelar pelatihan literasi berita untuk publik dalam upaya melawan mis/disinformasi di provinsi itu.
"Memperhatikan pentingnya literasi berita bagi publik, kami dari AMSI Kalbar dan dengan dukungan Google News Initiative (GNI) berkolaborasi dengan CekFakta.com, menyelenggarakan rangkaian kegiatan literasi berita untuk publik," kata Ketua AMSI Kalbar, Kundori di Pontianak, Rabu.
Kundori menjelaskan, kegiatan tersebut sebagai upaya memperkuat pengetahuan dan keterampilan publik mengatasi mis/disinformasi.
Kundori menjelaskan, media merupakan sumber informasi yang penting bagi publik di belantara informasi digital. Peran media diperlukan sebagai clearing house di antara banyaknya mis/disinformasi yang beredar di media sosial.
"Dalam hal ini, katanya, publik perlu mendapatkan pengetahuan dan edukasi agar bisa memilih dan memilah informasi media sebagai pembanding informasi untuk melawan hoaks," tuturnya.
Di tempat yang sama, Sekretaris AMSI Kalbar, Teguh Imam Wibowo menambahkan, literasi berita (news literacy) meliputi penguatan pengetahuan tentang peran dan manfaat media massa di masyarakat serta cara kerja media. Literasi ini juga mencakup penguasaan keterampilan dan pengetahuan seputar produksi dan diseminasi informasi, mulai dari menganalisis dan mengevaluasi pesan media hingga memahami mekanisme kerja industri media.
"Literasi berita ini juga penting agar masyarakat lebih kritis dalam menerima informasi. Dengan demikian, para jurnalis dan pemilik perusahaan media juga terpacu untuk meningkatkan pemberitaan yang sesuai dengan kaidah jurnalistik," kata Kepala Biro Antara Kalbar ini.
Di banyak negara maju, kata teguh, tingkat literasi media berbanding lurus dengan kualitas pemberitaan medianya. Karena di Inggris, Australia, atau negara-negara Skandinavia, contohnya, kemampuan atau kecakapan memahami media diajarkan secara formal melalui kurikulum sekolah.
Untuk itu, secara umum kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan publik, terutama generasi muda di sekolah dan kampus, serta komunitas masyarakat sipil yang relevan, tentang pentingnya literasi berita.
"Secara khusus bertujuan untuk meningkatkan pemahaman publik terhadap pers termasuk mekanisme kerja pers dan jurnalisme, meningkatkan kesadaran publik akan peran media dalam sebagai rujukan informasi di belantara infodemi COVID-19 dan meningkatkan keterampilan masyarakat mengidentifikasi mis/dis informasi," kata Teguh.
Sementara itu, Penanggung jawab kegiatan pelatihan literasi berita untuk publik dalam upaya melawan mis/disinformasi AMSI Kalbar, Rendra Oxtora menambahan, pada kegiatan ini melibatkan sejumlah mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi dan masyarakat umum yang ada di Kalbar.
Dalam penyelenggaraannya, kegiatan ini diselenggarakan AMSI Kalbar dan media-media lokal yang sudah menjadi mitra CekFakta.com dan akan dilaksanakan selama dua hari pada tanggal 1 sampai 2 September besok.
"Program ini adalah pelatihan kepada minimal 30 orang di Kalbar yang ditujukan untuk generasi millennial, mahasiswa, aktivis pers mahasiswa, akademisi dan masyarakat sipil secara luas yang berpotensi menjadi ujung tombak penyebarluasan literasi media di Kalbar," katanya.