Pontianak (ANTARA) - Tinta emas berhasil ditorehkan Direktur Perumda Air Minum Tirta Senentang Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, Jane Elisabeth Wuysang sebagai TOP CEO BUMD 2021 dari Lembaga Kajian Nawacita dan i-OTDA.
“Penghargaan ini merupakan hasil kerja keras tim manajemen Perumda Air Minum Tirta Senentang dan sangat didukung penuh oleh Bupati Sintang Jarot Winarno selaku Kuasa Pemilik Modal (KPM) Perumdam Tirta Senentang,” ujar Direktur Perumda Air Minum Tirta Senentang Kabupaten Sintang, Jane Elisabeth Wuysang di Sintang, Minggu.
Penghargaan tersebut diberikan kepada wanita Minahasa kelahiran 21 Desember 1973 itu karena dinilai berhasil dalam memimpin Perumdam Tirta Senentang Sintang. Begitu juga dengan Bupati Sintang Jarot Winarno yang turut mendapatkan penghargaan sebagai TOP Pembina BUMD 2021 dan diterima oleh Dewan Pengawas Perumda Air Minum Tirta Senentang sekaligus Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Sekretariat Daerah Kabupaten Sintang Helmi.
Dalam perhelatan yang bertajuk ‘Membangun Kinerja dan Layanan BUMD tetap Produktif di masa pandemi COVID-19” tersebut Perumdam Tirta Senentang turut meraih penghargaan sebagai TOP BUMD Awards 2021 BUMD Perumda Air Minum Bintang 4.
Jane Elisabeth Wuysang yang merupakan lulusan Doktor Teknik Sumberdaya Air dari Fakultas Teknik Universitas Katolik Parahyangan Bandung tersebut dilantik sebagai Direktur Perumdam Tirta Senentang oleh Bupati Sintang Jarot Winarno pada 20 Januari 2018, setelah berhasil terpilih dalam seleksi terbuka.
“Pada saat saya fit and proper test untuk jabatan Direktur Perumdam, Pak Bupati menantang saya apakah saya bisa mencapai target 10 ribu pelanggan? Karena saat saya masuk, itu sekitar enam ribu pelanggan. Dan saya harus bisa memenuhi target tersebut. Ya udah, ini ibaratnya perang, maju dulu, nanti lagi dipikirkan strateginya seperti apa.” Ungkap Jane.
Namun Jane berkeyakinan bahwa hal itu bisa dilakukan, tentu dengan memetakan masalah yang ada dan strategi yang harus dibuat untuk mencapai target tersebut.
Pertama kali menjabat Ia langsung melakukan sejumlah langkah yaitu Perumdam Tirta Senentang menentukan strategi perusahaan dengan analisis SWOT. Mengeliminir kelemahan dan ancaman dengan mengoptimalkan kekuatan dan peluang yang dimiliki.
Selain itu perusahaan memberdayakan sumber daya manusia yang ada secara maksimal, dengan memberikan peluang kepada para staf untuk berinovasi dan mengembangkan diri.
"Juga memberikan kesempatan yang sama kepada semua karyawan untuk menempati posisi tertentu melalui assessment serta fit and proper test," kata dia.
Jane juga membangun etos kerja Sumber Daya Manusia (SDM) dengan atmosfer positif sehingga semua staf perusahaan mempunyai rasa memiliki dan solid.
Perusahaan menjadi barometer regional dan role model dalam pengimplementasian regulasi-regulasi pemerintah dan kebijakan. Dengan adanya manajemen resiko untuk semua insan perusahaan dari Kuasa Pemilik Modal (KPM) hingga staf, yang diperbaharui setiap semester.
Selain itu perusahaan juga menjalin sinergi yang sangat baik dengan KPM, Dewan Pengawas, Pemerintah Kabupaten, Dinas Pekerjaan Umum Provinsi, Balai Prasarana Permukiman Wilayah, Balai Wilayah Sungai Kalimantan I dan Balai Pelaksana Jalan Nasional XX.
Sejumlah tantangan dan rintangan dihadapi Jane di awal Ia bertugas di Perumdam Tirta Senentang. Yaitu adanya kompetensi gap SDM, sistem teknologi informasi perkantoran yang belum maksimal, pemetaan jaringan perpipaan dan pelanggan potensial yang belum menggunakan GIS, sistem pembayaran rekening dan payrole masih manual, belum ada SOP perusahaan dan sarana prasarana pekerjaan yang minim.
Kinerja Perumda Air Minum Tirta Senentang meningkat setiap tahunnya. Saat pertama kali Jane Elisabeth Wuysang menjabat pada 2018, saat itu kinerja Tahun Buku 2017 tercatat ‘Kurang Sehat’ dengan poin 2.3, kemudian Tahun Buku 2018 ‘Kurang Sehat’ dengan poin 2.61 dan akhirnya pada Tahun Buku 2019 mendapatkan nilai kinerja ‘Sehat’ dengan poin 3.06. Untuk mendapatkan nilai kinerja Sehat, maka nilai poin harus di atas 2.8. Selain itu Perumdam Tirta Senentang mendapatkan Opini Laporan Auditor Keuangan dengan predikat ‘Wajar Tanpa Pengecualian’ selama tiga tahun berturut-turut.
Perumdam Tirta Senentang juga melakukan reformasi birokrasi, baik untuk pelayanan publik dan internal perusahaan yaitu dengan pemanfaatan teknologi informasi dan media sosial, penyediaan call center untuk pelayanan masyarakat dan alih sistem non tunai atau cashless untuk semua transaksi perusahaan.
Perumdam Tirta Senentang memiliki SOP yang jelas dan updating setiap tahunnya. Hingga sejumlah target pada rencana bisnis dan rencana kerja perusahaan tercapai. Juga melakukan pemetaan jaringan perpipaan, pelanggan dan pelanggan potensial dengan Geography Information System (GIS) atau sistem informasi geografi tekanan air.
GIS digunakan untuk mengukur geografi tekanan air, jaringan pipa, ID pelanggan, perawatan sarana dan prasarana penunjang lain yang digunakan untuk evaluasi serta monitoring seluruh data jaringan pipa.
Perumdam Tirta Senentang memiliki visi yaitu menyediakan air minum dengan kualitas, kuantitas dan kontinuitas yang sesuai dengan standar, dengan prinsip keterjangkauan, keadilan, pelayanan baik dan akuntabel serta berwawasan lingkungan yang keberlanjutan.
“Penghargaan ini pastinya memacu Perumdam Tirta Senentang untuk lebih maksimal lagi dalam memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat Kabupaten Sintang,” pungkas Jane.
Direktur Perumda Tirta Senentang Sintang Jane Elisabeth Wuysang raih Top CEO BUMD 2021
Minggu, 12 September 2021 21:45 WIB