Pontianak (ANTARA) - Bupati Sambas Satono mengatakan bahwa sejauh ini cakupan vaksinasi di daerahnya sudah mencapai 63.500 orang dan jumlah itu meningkat dua kali lipat dibandingkan satu bulan lalu.
“Bulan lalu vaksinasi baru sekitar 36.000 orang. Nah bersyukur saat ini meningkat dua kali libat,” ujarnya saat dihubungi di Sambas, Kalimantan Barat, Senin.
Ia menjelaskan, dari jumlah vaksinasi COVID-19 yang ada, angka vaksinasi terbesar di Kecamatan Pemangkat yakni sekitar 11.000 orang. Satono mengatakan, di Sambas memang masih ada kecamatan yang cakupan vaksinasinya rendah. Satgas COVID-19 akan terus mendorong itu agar kekebalan komunal segera tercapai. Tak lepas dari situ, tambah dia, untuk menggencarkan vaksinasi perlu sinergitas semua pihak di setiap kecamatan.
“Saya melihat Kecamatan Pemangkat jadi model bagi kecamatan lain yang cakupan vaksinasinya masih rendah. TNI, Polri dan Puskesmas harus pro aktif, kemudian keterlibatan tokoh masyarakat dan tokoh agama juga faktor penting dalam mengajak masyarakat ikut vaksinasi,” katanya.
Orang nomor satu di Pemkab Sambas itu mengatakan, untuk menarik minat masyarakat agar mau divaksin, bisa melakukan berbagai macam cara, salah satunya seperti yang dilakukan oleh Atong, tokoh masyarakat Pemangkat, dengan menyediakan bantuan sosial kepada peserta vaksinasi seperti beras, ikan, dan sembako lainnya.
“Itulah hebatnya Pemangkat. Sinergitas yang dibangun antara tokoh masyarakat dan pemerintah itu sangat baik. Terutama dalam program percepatan penanganan pandemi COVID-19 ini,” katanya.
Satono mengatakan, stok vaksin di Sambas akan segera habis pekan depan, dia akan segera mengusulkan permintaan vaksin ke Dinas Kesehatan Kalbar agar mengirim vaksin lebih banyak. Dia mengatakan, stok vaksin di daerah harus selalu siap, jangan sampai terjadi kekosongan.
“Saya akan segera melapor ke Pak Gubernur untuk menambah stok vaksin untuk Sambas. Supaya stoknya selalu ready di kita,” katanya