Jakarta (ANTARA) - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito menyampaikan lima provinsi berhasil menurunkan kasus lebih banyak dibandingkan kenaikannya.
"DKI Jakarta, Jawa barat, Bengkulu, Kepulauan Riau, dan Sumatera Selatan menjadi provinsi dengan penurunan kasus yang jauh lebih banyak dibandingkan kenaikannya," ujar Wiku dalam konferensi pers yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa.
Ia memaparkan, DKI Jakarta pada bulan Juli 2021 (second wave) kasusnya meningkat 24 kali lipat dari bulan Mei 2021. Namun, saat ini kasusnya telah menurun 78 kali lebih rendah dibandingkan pada "second wave".
Baca juga: Harisson bantah tidak adil dalam pembagian kuota vaksin
Kemudian Jawa Barat, pada periode sama, kasusnya meningkat 11 kali lipat, saat ini berhasil turun 46 kali lebih rendah.
Hal sama juga dicatatkan Provinsi Bengkulu, dimana sebelumnya meningkat 12 kali lipat, dan saat ini berhasil turun 36 kali lebih rendah.
Untuk Kepulauan Riau, sebelumnya meningkat lima kali lipat, saat ini berhasil turun 24 kali lebih rendah. Dan Sumatera Selatan, sebelumnya meningkat tujuh kali lipat, saat ini berhasil turun 24 kali lipat.
"Ini adalah perkembangan yang sangat baik, perkembangan ini tidak akan tercapai jika tidak ada kerja sama yang baik antara seluruh pemerintah di tingkat kabupaten/kota dan masyarakat yang menaati kebijakan pembatasan yang berlaku," kata Wiku.
Namun, Wiku juga menyampaikan, terdapat lima provinsi yang mengalami kenaikan cukup tinggi, namun penurunan kasusnya belum lebih banyak dibandingkan kenaikannya.
Ia menyebutkan, lima provinsi itu, yakni Papua, Kalimantan Utara, Gorontalo, Sulawesi Selatan, dan Maluku Utara.
Baca juga: Pemkab Landak nilai Kalbar tidak adil dalam pembagian vaksin
"Ini adalah perkembangan yang baik namun perlu untuk terus didorong agar penurunan kasusnya bisa lebih rendah lagi hingga kembali ke angka sebelum lonjakan kasus," tuturnya.
Wiku meminta kepada pemerintah lima provinsi itu untuk terus mengevaluasi penanganan COVID-19 di wilayahnya.
"Mohon disampaikan kepada pemerintah pusat apabila terdapat kendala yang dihadapi agar dapat ditindaklanjuti dengan segera," ujarnya.
Baca juga: Ini penyebab Landak tidak dapat kuota vaksin COVID-19
Baca juga: Polres Kubu Raya opimalkan pencegahan penyebaran COVID
Baca juga: Pasien COVID di ruang ICU menyesal tidak divaksin tepat waktu