Jakarta (ANTARA) - Perusahaan teknologi periklanan The Trade Desk mengumumkan kemitraan berskala global bersama perusahaan teknologi Xiaomi, yang memungkinkan para pengiklan untuk terhubung dengan audiens Xiaomi secara global melalui penawaran iklan yang tersedia di platform The Trade Desk.
"Kami percaya kemitraan ini akan membantu Xiaomi menciptakan pengalaman yang lebih baik untuk semua orang melalui teknologi yang inovatif," kata General Manager of Global Internet Service at Xiaomi Chan Liu dalam keterangannya, Kamis.
Integrasi langsung antara The Trade Desk dan Xiaomi menjadikannya perkembangan industri terbaru dalam membantu pengiklan memanfaatkan segala potensi yang ada pada internet terbuka.
Melalui kemitraan berskala global ini, pengiklan dapat menjangkau 454 juta pengguna aktif bulanan secara global di luar China, dan terhubung secara terprogram di ekosistem utama Xiaomi, yaitu MIUI.
Pengumuman ini bertepatan dengan meningkatnya kebutuhan pengiklan untuk mengukur dan membandingkan kinerja kampanye iklan mereka di berbagai kanal digital, seperti connected TV (CTV), over-the-top (OTT), streaming audio, aplikasi web dan ponsel pintar.
Dengan ini, pengiklan dapat mengukur kinerja kampanye mereka di berbagai rangkaian aplikasi MIUI dan menggunakan data tersebut untuk membandingkan kinerjanya dengan kanal lain yang ada di internet terbuka, sehingga pengelolaan kampanye dapat dilakukan secara lebih menyeluruh.
"Sejalan dengan tingginya belanja iklan digital para pengiklan, kami hadir untuk membantu mereka membangun hubungan yang lebih bermakna dengan audiens mereka dalam ekosistem MIUI, dan juga menemani seluruh perjalanan digital pelanggan di seluruh kanal internet terbuka yang terus berkembang dengan cepat, seperti CTV, platform OTT dan aplikasi ponsel pintar," kata SVP Inventory Partnerships The Trade Desk, JoAnna Foyle.
Kemitraan ini menjadi gebrakan yang signifikan bagi The Trade Desk pada segmen ponsel pintar yang terus berkembang, dan ini juga memperkuat kepemimpinan The Trade Desk sebagai platform belanja media independen terbesar di dunia.
Sebagai salah satu pemimpin elektronik konsumen dunia, ponsel pintar Xiaomi sudah dipasarkan di lebih dari 100 negara di dunia, termasuk Indonesia, di mana Xiaomi menjadi merek ponsel pintar terbesar menurut laporan Canalys Q2 2021.
Indonesia membuka peluang yang luas bagi para pengiklan di seluruh dunia untuk terhubung dengan masyarakat yang sangat bergantung pada ponsel pintar, di mana belanja iklan diprediksi meningkat hingga USD 858 juta di tahun 2025, menurut eMarketer.