Jakarta (ANTARA) - Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan saat ini data merupakan sumber tambang baru pada era digitalisasi, sehingga data-data nasional dan milik rakyat Indonesia harus tetap tinggal di Indonesia.
"Data adalah sumber tambang baru, karena itu kita harus pastikan data kita tinggal di Indonesia," ujar Erick Thohir dalam orasi ilmiah virtual di Universitas Sriwijaya, Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu, yang dipantau di Jakarta.
Menteri BUMN ingin data-data milik rakyat Indonesia tetap di Indonesia agar jangan sampai seperti halnya market atau pasar Indonesia yang dipakai negara lain.
Dalam kesempatan tersebut, Erick Thohir juga menyampaikan bahwa PT Telkom akan difokuskan kepada segmen business to business atau B2B, sehingga bisa menjalin kerja sama bisnis dengan pendidikan, rumah sakit melalui pembangunan berbagai macam infrastruktur digital seperti jaringan fiber optik, data center atau komputasi awan (cloud), dan termasuk menara komunikasinya.
"Telkomsel harus menyerahkan kembali semua tower-tower-nya ke Telkom, karena ini bagian dari strategi besar," kata Erick.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan pihaknya mendorong dan memfasilitasi pengembangan industri digital di Indonesia secara komprehensif.
Erick ingin Telkom membuka secara besar-besaran data center di Indonesia untuk mendukung aktivitas bisnis pengusaha lokal.
Menteri BMN juga terus mendorong generasi muda memiliki perusahaan-perusahaan besar untuk menjadi unicorn-unicorn baru.
Menurut dia, potensinya ada dan saat ini Indonesia memiliki lima unicorn mestinya bisa menjadi 25 unicorn untuk beberapa tahun mendatang.
Hal ini dalam rangka mendorong perusahaan-perusahaan menjadi besar, membuka lapangan kerja yang sangat masif, dan juga mendorong ekonomi Indonesia untuk memastikan Indonesia juga terproteksi dengan digitalisasi.