Pontianak (ANTARA) - Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (KPw BI) Kalbar terus berupaya untuk meningkatkan keuangan digital termasuk menyasar pasar rakyat seperti di Pasar Kemuning, Kota Pontianak melalui program Sehat, Inovasi, dan Aman Pakai Quick Response Code Indonesian Standard (SIAP QRIS).
"Pasar Kemuning menjadi agenda kedua SIAP QRIS pasar tradisional setelah implementasi SIAP QRIS pada Pasar Flamboyan pada Desember 2021 lalu. Itu agar keuangan digital kepada seluruh masyarakat dan kami terus berupaya untuk mensosialisasikan mengenai implementasi transaksi pembayaran digital berupa QRIS kepada seluruh lapisan masyarakat termasuk di pasar tradisional," ujar Asisten Direktur Deputi Kepala KPw BI Kalbar, Jeffri Pakpahan di Pontaiank, Rabu.
Ia menjelaskan menerapkan program SIAP QRIS di Pasar Kemuning terlebih dahulu pihaknya melakukan sosialisasi dan edukasi QRIS. Kegiatan tersebut bertujuan untuk memperkenalkan metode pembayaran terkini yang cepat, mudah, murah, aman dan handal (CeMuMuAH) menggunakan QR code, yang dapat mendukung aktivitas transaksi masyarakat di Pasar Kemuning, Kota Pontianak.
"Kemudian kami ingin juga meningkatkan inklusi keuangan, menekan angka unbankable dan terpenting memperkuat peran ekonomi," jelasnya.
Ia menyebutkan sejak berdasarkan data per Maret 2022, implementasi QRIS di Kalbar telah mencapai 171.950 pengguna yang terdiri dari sektor UMKM, rumah ibadah, lembaga pemerintahan, sektor pariwisata serta pasar tradisional.
"Implementasi pembayaran secara non tunai terutama QRIS memiliki banyak keuntungan di antaranya meminimalisir penggunaan uang palsu sehingga masyarakat dapat merasa aman dalam bertransaksi. Selain itu higenis dan tentunya mengikuti perkembangan zaman menuju arah transformasi digital. Dilihat dari tata kelola, penggunaan QRIS akan memudahkan dalam melakukan pembukuan transaksi usaha serta membangun profil perusahaan yang dapat digunakan dalam pengajuan kredit ke lembaga keuangan," katanya.