Pontianak (ANTARA) - Waterfront Sungai Kapuas merupakan fasilitas publik yang dibangun oleh Pemerintah Kota Pontianak. Destinasi wisata yang satu ini menyajikan pemandangan dan suasana yang menarik terutama saat senja tiba, gemerlap lampu terang- benderang dan berwarna-warni menjadikan kawasan ini menjadi lokasi hiburan favorit warga Kota Pontianak dan sekitarnya.
Ngadiono (45), warga Jalan Veteran, Pontianak, memanfaatkan keindahan kawasan Waterfront Sungai Kapuas untuk membuka usaha penyewaan skuter listrik yang saat ini menjadi hiburan favorit pengunjung disana.
Dikatakannya, listrik yang andal dan stabil di Kota Pontianak ini menjadi faktor utama berkembangnya kawasan Waterfront Sungai Kapuas. Menurutnya, tanpa listrik, kawasan ini akan sepi. Jika banyak pengunjung yang datang, maka usaha para pelaku UMKM seperti dirinya akan semakin meningkat.
Usaha skuter listrik yang baru digelutinya sejak tiga bulan terakhir ini omzetnya terus meningkat. Sebelumnya, Ia membuka usaha penyewaan sepeda manual untuk anak-anak.
"Skuter dan mobil-mobilan listrik saat ini menjadi favorit pengunjung di Waterfront, makanya saya segera beralih usaha dengan menyewakan skuter dan mobil-mobilan listrik. Hasilnya lumayan, dihari-hari biasa pendapatan kami berkisar antara 200 hingga 300 ribu, tapi saat weekend bisa mencapai 1 juta lebih permalam," tutur Ngadiono tersenyum.
Ia berharap PLN dapat terus meningkatkan kualitas layanannya kepada masyarakat agar kegiatan usaha di Kota Pontianak dan sekitarnya dapat terus maju dan berkembang.
"Alhamdulillah, di Pontianak ini listriknya jarang padam. Semoga PLN dapat terus meningkatkan kualitas layanannya agar usaha kami dapat terus meningkat," pungkas Ngadiono bersemangat.
Hal serupa juga diungkap Ati (43), warga Jalan Barito, Pontianak. Pria yang sehari-harinya berjualan barang bekas ini juga memanfaatkan kawasan Waterfront Sungai Kapuas untuk mengais rezeki dengan berjualan gorengan.
Bersama istri tercinta, Ati mengaku sudah berjualan sejak Waterfront dibuka, sekitar 4 tahun lalu.
"Dulu kawasan ini sepi, tapi sejak ditata oleh Pemerintah Kota Pontianak dan dihiasi dengan lampu yang terang- benderang dan berwarna-warni maka sekarang ramai sekali pengunjungnya. Semakin ramai orang yang datang, semakin meningkat pula pendapatan kami," ujar Ati.
Diakuinya, dalam semalam Ia bisa mengantongi pendapatan sekitar 300 ribu rupiah, namun akan semakin meningkat 2 hingga 3 kali lipat saat hari libur, terutama Hari Sabtu dan Minggu.
"Untuk keperluan listrik, kami masih menumpang di Pos Babinsa. Mungkin akan lebih baik kalau PLN dapat menyediakan fasilitas listrik untuk seluruh pedagang di Waterfront ini, sehingga usaha yang kami jalankan dapat lebih aman dan nyaman," kata Ati.
Secara terpisah, Manager PLN UP3 Pontianak, Syaiful Azhari Siregar, mengatakan bahwa pihaknya terus berkomitmen untuk menjaga keandalan pasokan listrik agar aktivitas warga khususnya para pelaku usaha tidak terganggu.
"Dengan listrik yang andal, seluruh aktivitas usaha yang dijalankan oleh masyarakat dapat berjalan dengan baik dan lancar. Iklim usaha meningkat, otomatis perekonomian masyarakat juga meningkat," sebut Syaiful.
Dikatakannya, sistem kelistrikan di Kota Pontianak dan sekitarnya masuk dalam sistem kelistrikan interkoneksi Khatulistiwa, dimana per hari Senin tanggal 16 Mei 2022, pukul 18.30 WIB, daya mampu pasok mesin pembangkit sebesar 588,2 MW sementara beban puncak atau kebutuhan listrik masyarakat tertinggi sebesar 383 MW.
"Dengan surplus daya sebesar 205,2 MW kami siap melayani kebutuhan listrik masyarakat. Silahkan masyarakat melakukan berbagai aktivitas usahanya, biar kami yang urus listriknya," pungkas Syaiful.
Pendapatan pelaku UMKM di Kawasan Wisata Waterfront Sungai Kapuas naik
Selasa, 17 Mei 2022 15:27 WIB