Sintang (ANTARA) - Anggota DPRD Kabupaten Sintang, Senen Maryono mengapresiasi banyaknya jumlah hewan kurban di Kota Sintang yang akan disembelih pada Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah.
“Tercatat hewan kurban di Kota Sintang sebanyak 170 ekor sapi dan 46 ekor kambing. Nilainya mencapai hampir Rp4 miliar,” kata Senen Maryono, pada Rabu (6/7) di Gedung DPRD Kabupaten Sintang.
Jumlah hewan ini, menurut Senen, meningkat dibanding tahun lalu. “Artinya, masyarakat Sintang tidak takut untuk berkurban walau saat ini ada wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang sedang merebak di sejumlah daerah di Indonesia,” katanya.
Baca juga: Dewan pertanyakan tanah warga yang tiba-tiba masuk HGU
Baca juga: Pemkab Sintang Perlu Undang Investor Industri Hilir
Masih kata Senen, berdasarkan pengecekan di lapangan, sampai saat ini belum ada hewan kurban di Kabupaten Sintang yang terserang penyakit PMK. Untuk itu, lanjut Senen, masyarakat Sintang tidak perlu khawatir untuk menerima daging kurban yang akan dibagikan.
Senen, yang juga Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kabupaten Sintang, mengatakan, pihaknya akan terus memonitor pelaksanaan kurban di Kabupaten Sintang, untuk memastikan hewan kurban yang dipotong tidak terkena penyakit PMK.
Dia juga meminta Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Sintang untuk terus melakukan pengecekan hewan kurban sampai proses penyembelihan hewan kurban dilakukan.
Baca juga: Dewan Sintang sebut kawasan perbatasan wajah NKRI
Baca juga: Dewan Sintang minta Tugu Jam dipindahkan untuk mengatasi kemacetan
Untuk mencegah PMK, kata Senen, di Sintang sudah dilakukan vaksinasi pada hewan ternak seperti sapi, kambing, kerbau dan hewan lainnya. Vaksinasi telah dilakukan pada 29 Juni lalu.
Ciri-Ciri Ternak Terkena PMK diantaranya, ternak demam tinggi, keluar air liur yang berlebihan atau hipersalivasi, pelepuhan di bagian gusi, lidah, dan mulut ternak yang terlihat seperti sariawan, kuku kaki terlihat nodul dan terluka, mengalami kepincangan kaki karena kuku terkelupas, ternak ambruk, ternak mengalami gemetaran atau tremor, ternak kehilangan nafsu makan, ternak tidak dapat bergerak dengan leluasa, ternak terlihat kesakitan saat berjalan, badan yang semakin kurus dan pada kuku kaki terlihat luka sayatan.
Jika peternak melihat tanda-tanda tersebut, sebaiknya langsung melakukan pemeriksaan ke laboratorium dan memberikan hewan ternak vitamin, agar tidak semakin buruk. Hewan harus diisolasi agar tidak menular.
Baca juga: Dewan minta Pemkab Sintang fokuskan pembangunan SDM
Baca juga: DPRD Sintang sampaikan hasil reses rapat paripurna
Baca juga: Perusahaan sawit diminta bantu perbaiki jalan di Sintang
Hewan kurban di Kota Sintang capai 170 Sapi
Jumat, 8 Juli 2022 9:39 WIB