Sintang (ANTARA) - Anggota DPRD Kabupaten Sintang, Lim Hie Soen meminta pemerintah untuk segera mengatasi persoalan kemacetan yang terjadi di Tugu Jam Sintang setiap sore hari.
Dia meminta harus ada pengaturan lalu lintas di setiap jam – jam sibuk di seputar bundaran Tugu Jam tersebut. “Sebaiknya ada rekayasa lalu lintas di siang dan sore hari, agar kemacetan tidak terjadi terus menerus di Tugu Jam ini,” katanya, Selasa (5/7).
Dia menilai, persoalan kemacetan di Tugu Jam memang persoalan yang rumit untuk diatasi. Karena jalan di kawasan tersebut sangat sempit dan sulit untuk dilebarkan. Tapi pemerintah tidak juga bisa membiarkan kemacetan terus terjadi di Tugu Jam ini.
Baca juga: Dewan Sintang sebut kawasan perbatasan wajah NKRI
Baca juga: Dewan minta Pemkab Sintang fokuskan pembangunan SDM
Bahkan, lanjut Lim Hie Soen, ada keinginan masyarakat di sekitar Tugu Jam Sintang, menginginkan Tugu Jam Sintang perlu dipindah karena letaknya terlalu dekat dengan Jembatan Melawi.
“Jika Pemkab Sintang tidak segera memindahkan atau memperluas Tugu Jam Sintang dipastikan dua tiga tahun ke depan akan terjadi kemacetan di perempatan tersebut,” katanya.
Sekarang saja setiap pagi, siang dan sore hari kemacetan selalu terjadi di perempatan ini. Kalau sudah macet biasanya hingga ke Jembatan Melawi dan Jalan Lintas Melawi.
Baca juga: DPRD Sintang sampaikan hasil reses rapat paripurna
Baca juga: Perusahaan sawit diminta bantu perbaiki jalan di Sintang
Dia khawatir jika kawasan perempatan Tugu Jam ini tidak segera diperluas ataupun dipindah maka kemacetan total akan terjadi setiap saat. Apalagi jika persimpangan Tugu Jam ini menjadi perempatan dengan dibukanya jalan baru yang menuju Jalan Lingkar Sungai Durian.
Ia mengaku dirinya sempat was-was saat terjadi kemacetan di perempatan Tugu Jam tersebut, apalagi saat itu ia berada di tengah Jembatan Melawi.
“Waktu itu Jembatan Melawi sempat bergoyang karena macet total. Saya sempat was-was kalau-kalau jembatan tersebut roboh,” katanya.
Baca juga: Legislator sebut perlu penataan di Kota Sintang
Baca juga: Kades dan BPD harus bersinergi dalam pembangunan desa
Baca juga: Melalui Electrifying Agriculture PLN, panen komunitas petani Milenial meningkat 100 persen