Pontianak (ANTARA) - Hotel Maestro Pontianak setelah sempat vakum dua tahun dampak COVID-19 akhirnya kembali membuka layanan Spa dan pijat.
General Manager Hotel Maestro Yuliardi Qamal mengatakan, dibukanya kembali Maestro Spa & Massage ini lantaran kebutuhan pengunjung terhadap layanan kesehatan ini. Apalagi sektor perhotelan di Pontianak mulai pulih seiring melandainya kasus COVID-19.
"Sebenarnya kami sudah punya spa & massage, namun vakum beberapa tahun karena pandemi dan lainnya. Jadi ini sebenarnya re-opening. Kami melihat layanan spa dibutuhkan oleh para tamu dan masyarakat," ujarnya di Pontianak, Rabu.
Menurutnya, pengelolaan layanan spa ini sendiri bekerjasama dengan Deros Spa, sebuah jejaring spa yang memiliki puluhan cabang di Indonesia. Buka setiap hari dari jam 10 pahi hingga jam 11 malam.
"Kami melihat Deros Spa memiliki konsep dan manajemen yang bagus. Begitu juga dengan para terapisnya yang memang benar-benar ahli serta terlatih," jelas dia.
Sementara itu Owner Deros Spa, Clara Erica Purba menyebut pihaknya sangat tertarik membuka layanan di Hotel Maestro lantaran permintaan yang cukup tinggi di Pontianak. Apalagi spa dan pijat saat ini telah menjadi gaya hidup sebagian orang. Selain untuk kesehatan dan merawat diri.
Ia menyebut pihaknya memberikan layanan spa berkualitas dengan harga terjangkau, serta para terapis yang berpengalaman di bidangnya. Dia juga memastikan spa yang dikelolanya benar-benar untuk kesehatan.
"Tidak ada embel-embel negatif. Kita murni spa kesehatan. Saya juga meminta para terapis untuk menjaga nama baik hotel," kata dia.
Hotel Maestro sendiri bukan yang pertama di Kalbar bagi Deros Spa. Clara menyebut pihaknya sudah hadir sejak empat tahun lalu di Hotel Golden Tulip. Kemudian menyusul Orcharddz Gajah Mada, Orchardz Ayani, Kapuas Palace, dan Grand Mahkota Singkawang. Berkantor pusat di Jakarta, De Rose berdiri 17 tahun silam dan kini hadir di berbagai kota dan provinsi.
Kabid Pemasaran Wisata Disporapar Provinsi Kalbar, Markus Dalon menyambut baik kehadiran Maestro Spa & Massage. Menurutnya saat ini kunjungan wisata terus meningkat dan berpengaruh terhadap tingkat hunian hotel. Namun, kata dia, tingkat hunian hotel tersebut bukan satu-satunya tolak ukur keberhasilan wisata. Lebih penting adalah lama menginap tamu hotel.
"Kalau berbasis mutu, kemajuan pariwisata itu dinilai juga dari lama meningap tamu dan berapa banyak dia belanja. Untuk itu hotel perlu memiliki pelayanan dan fasilitas terbaik agar tamu betah. Salah satunya spa ini," sebut dia saat hadir di acara tersebut.
Namun ia mengingatkan agar spa & massage ini benar-benar menerapkan protokol kesehatan. Dia juga meminta seluruh terapis harus sudah memiliki sertifikat vaksin ketiga atau booster. Kendati pandemi menunjukkan tanda-tanda akan berakhir, namun virus corona masih menjadi ancaman.
"Apalagi spa ini di dalam ruangan. Tentu wajib pakai masker. Kami imbau juga semua terapis harus sudah vaksin booster. Kalau ada yang belum, kami siap membantu. Harapan kita semoga dunia pariwisata cepat pulih, pandemi berlalu. Untuk itu minta menjaga prokes dan vaksin," kata dia.