Pontianak (ANTARA) - Kepala Bidang Aplikasi Informatika Diskominfo Kalimantan Barat, Sofiarti Dyah Anggunia menyampaikan apresiasi kepada LKBN ANTARA yang telah menggelar kegiatan talkshow Bincang ANTARA, tentang Keterbatasan Jaringan Menjadi Tantangan Digital Bagi Jurnalis.
“Peran teman-teman jurnalis ini sangat penting dalam penyebaran informasi kepada masyarakat terutama di Kalbar ini. Hal ini sangat selaras dengan fungsi kami di Kominfo, dimana kita bersama-sama berperan besar dalam penyebaran informasi yang sangat di butuhkan masyarakat, sesuai peran kita masing-masing,” kata Sofiarti usai menghadiri kegiatan tersebut di Pontianak, Kamis.
Ia mengatakan, dari hasil kegiatan talkshow yang digelar LKBN ANTARA Kalbar bersama para jurnalis Kalbar ini tentu sangat menarik. Dan Diskominfo Kalbar mendapat masukan-masukan yang nantinya bisa menjadi bahan pertimbangan dan pastinya akan ditindaklanjuti terutama terkait dengan kendala sinyal internet dan listrik.
“Kami sendiri akan terus melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang membidangi hal-hal yang terkait dengan yang dikeluhkan masyarakat termasuk para jurnalis, baik itu terkait lemahnya sinyal internet maupun kondisi listrik yang tidak memadai dalam menunjang penyebaran informasi, seperti yang kita bicara tadi. Ini juga akan kami koordinasikan dinas yang membidangi energi, sember daya dan kelistrikan,” kata Sofiarti.
Menurutnya saat ini ada program pemerintah yang terkait dengan listrik tenaga surya dengan menggandeng pihak yang memang berkompeten dalam hal itu. Sebab untuk mengadakan jaringan internet di suatu daerah tidak terlepas dengan ketersediaan listrik.
Baca juga: Talkshow ANTARA Kalbar kupas keterbatasan jaringan menjadi tantangan digital bagi jurnalis
Baca juga: ANTARA Kalbar gelar talkshow perkuat peran jurnalis dorong produk UMKM
“Melalui program itu kami harapkan listrik itu dapat dipasang di tiap-tiap desa yang belum bisa dialiri listrik PLN. Dan dengan ada listrik maka untuk pengadaan infrastruktur jaringan telekomunikasi akan lebih mudah diadakan. Kami juga terus mendorong pengadaan infrastruktur pengadaan telekomunikasi itu, salah satunya untuk di pedesaan dengan menggandeng pemerintah daerah kabupaten/kota dan dari kementerian yang membidangi hal tersebut,” paparnya.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Kalbar, Kundori dalam kegiatan Bincang ANTARA tersebut, mengatakan lemahnya sinyal internet memang menjadi kendala utama bagi kerja rekan-rekan jurnalis terutama mereka yang berada di daerah kabupaten dan daerah perbatasan.
Ia juga menyatakan, selain jaringan internet, listrik juga menjadi salah satu kendala dimana di beberapa daerah terutama di daerah pedalaman yang ada di tiap kabupaten itu minim beroperasi. Kadang listrik hanya menyala pada malam hari saja dan tentu saja itu mengganggu ketersediaan jaringan internet.
“Hal ini jelas mengganggu kerja-kerja jurnalis yang sangat mengandalkan listrik dan jaringan internet. Dengan demikian hal itu juga mengganggu kecepatan kita dalam meng-upload berita. Ini juga bisa menghambat perkembangan dan kemajuan media terutama yang ada di daerah. Kami sangat mengharapkan, pemerintah dapat membantu dalam mengatasi hal ini,” pungkasnya.