Pontianak (ANTARA) - Kepala Bidang Aplikasi Informatika Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kalbar, Sofiarti Dyah Anggunia mengatakan Provinsi Kalbar masih perlu percepatan peningkatan jaringan internet di daerah untuk mendukung kemajuan dan pemanfaatan digital.
"Keterbatasan jaringan internet bukan hanya menjadi tantangan jurnalis masa kini, melainkan tantangan bagi semua bidang. Lantaran hampir semua aspek saat ini membutuhkan akses internet dan tidak bisa dipungkiri juga bahwa tidak semua mendapatkan akses jaringan tersebut. Untuk itu upaya pemerintah untuk peningkatan terus dilakukan," ujarnya saat menjadi pembicara dalam Bincang ANTARA yang digelar ANTARA Biro Kalbar di Pontianak, Kamis.
Ia menyebutkan bahwa tahun ini tercatat masih sebanyak 140 desa di Kalbar blankspot (tidak tersentuh internet), yang di mana pada tahun sebelumnya 190 desa. Kemudian untuk sinyal kuat terdapat di 977 desa, sinyal lemah terdapat 914 desa.
“Untuk kantor desa berbasis internet ada sekitar 1.400 dan 1.433 desa internet warga. Harus diakui untuk daerah blankspot yakni terdapat kendala pelayanan akses internet,” katanya.
Menurutnya, untuk itu dalam penyediaan akses internet tersebut harus ada pengajuan dengan memenuhi beberapa syarat. Pengajuan bisa melalui Pemdes, Pemkab maupun Pemprov, kemudian akan diteruskan ke kementerian di pusat.
"Pemerintah Kabupaten maupun Provinsi melakukan pembinaan terhadap Komunitas Informasi Masyarakat (KIM) untuk desa sinyal terbatas menjadi alternatif yakni terdapat 103 KIM. KIM ini baru ada di 12 Kabupaten. Dua Kabupaten belum ada KIM yakni di Landak dan Melawi,”kata Sofiarti.
Sementara itu, terkait Bincang ANTARA, Kepala Biro ANTARA Kalbar, Evy M.Syamsir mengatakan bahwa permasalahan yang dihadapi jurnalis di era online (daring) atau digital seperti saat ini adalah terkait akses jaringan internet. Hal itu karena sangat mempengaruhi aktivitas jurnalis berbasis daringsaat ini. Untuk itu lah ANTARA menghadirkan Bincang ANTARA dan mengambil tema keterbatasan jaringan menjadi tantangan digital bagi jurnalis.
“Jurnalis saat ini tidak seperti dua dekade lalu yang hanya satu bidang saja, melainkan sekarang harus menguasai secara teks, foto maupun video. Bahkan masuk ke ranah penyajian info grafis serta konten sosial media. Kita dituntut untuk menguasai berbagai macam dalam penyampaian informasi,” jelas dia.
Dalam Bincang ANTARA yang menghadirkan 22 jurnalis dari berbagai media di Kalbar tersebut juga mengundang Ketua AMSI Kalbar sebagai narasumber.