Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa magnitudo (M) 6,2 di Pulau Siberut, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, diikuti gempa susulan dengan M 5,3.
"Hingga pukul 07.10 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya satu aktivitas gempabumi susulan (aftershock) dengan magnitudo M5,3," ujar Pelaksana tugas Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Minggu.
Daryono menjelaskan episenter gempa terletak pada koordinat 1,18° LS ; 98,53° BT, atau tepatnya berlokasi di darat wilayah Siberut Barat, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat pada kedalaman 27 km.
Baca juga: Mentawai diguncang gempa 6,4 magnitudo
Baca juga: Kota Sorong diguncang gempa bumi bermagnitudo 5,0
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng di zona Megathrust Mentawai - Siberut. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik ( thrust fault)," ujar Daryono.
Gempa ini berdampak dan dirasakan di daerah Siberut Utara dengan skala intensitas V MMI ( Getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun ), daerah Sagulubeg, Siberut Barat, Sikabaluan, Tuapejat dengan skala intensitas IV-V MMI ( Getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun), daerah Padang, Padang Panjang, Painan, Pasaman Barat dengan skala intensitas III-IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah).
Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami.
BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
Baca juga: Masyarakat Bengkulu waspada gempa berkekuatan 8,9 magnitudo
Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah.
Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), telegram channel (https://t.me/InaTEWS_BMKG) atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg.
Baca juga: Gunung Merapi alami 90 kali gempa guguran