Polisi berikan bantuan beras untuk korban banjir di Kapuas Hulu

Kapuas Hulu (ANTARA) - Kepolisian Sektor Embaloh Hilir, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, memberikan bantuan berupa beras untuk masyarakat terdampak banjir di Desa Nanga Palin, Kecamatan Embaloh Hilir.

"Bantuan itu tidak seberapa, namun ini merupakan wujud kepedulian kami kepada masyarakat dan saya selalu berpesan kepada seluruh anggota untuk terus membantu meringankan kesulitan masyarakat," kata Kapolres Kapuas Hulu AKBP France Yohanes Siregar, di Putussibau, Kapuas Hulu, Sabtu.

France mengatakan bantuan yang dilakukan Polsek Embaloh Hilir tersebut patut menjadi contoh jajaran polsek lain agar terus bergerak hadir di tengah kesulitan masyarakat, terutama saat terjadi bencana seperti banjir.

Ia mengatakan harta yang dimiliki di dunia ini sebagian adalah hak orang lain sehingga saling berbagi untuk masyarakat yang membutuhkan bantuan perlu dilakukan.

"Polisi itu bagian dari masyarakat, jadi kita harus saling berbagi dalam setiap kesulitan, minimal untuk meringankan beban masyarakat korban banjir di Desa Nanga Palin," kayanya.

Sementara itu, Kapolsek Embaloh Hilir Iptu Bardiyono menyampaikan bantuan berupa beras itu diserahkan anggota Polsek Embaloh Hilir langsung kepada masyarakat yang terdampak banjir di Desa Nanga Palin.

Dia mengatakan Desa Nanga Palin terdampak banjir karena meluapnya sungai yang disebabkan curah hujan cukup tinggi.

Dia berpesan kepada masyarakat untuk tetap meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam karena saat ini cuaca tidak menentu dan cukup ekstrem.

Salah satu warga Desa Nanga Palin Irwan menyampaikan bahwa bantuan Polsek Embaloh Hilir sangat membantu masyarakat.

"Bantuan seperti ini sangat kami harapan saat banjir terjadi, oleh sebab itu kami sangat berterima kasih kepada Polsek Embaloh Hilir yang hadir meringankan beban kami yang terdampak banjir, semoga kepolisian selalu dekat bersama masyarakat," katanya.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kapuas Hulu per 21 Oktober 2022 mencatat ada 77 desa tersebar di 14 kecamatan yang mengakibatkan 4.132 permukiman penduduk dan 207 fasilitas umum terendam banjir 38. 043 jiwa dari 11.865 kepala keluarga terdampak banjir di daerah hilir pesisir Sungai Kapuas.