Pontianak (ANTARA) - Sebanyak 2.466 personel dari Kodam XII Tanjungpura dan Polda Kalbar diturunkan dalam pengamanan kunjungan kerja Presiden Joko Widodo ke Kota Pontianak, Kalbar, Selasa besok (29/11).
"Hari ini kami menggelar apel pasukan pengamanan VVIP kunjungan Presiden yang melibatkan 2.466 personel TNI/Polri, ditambah dari Pemprov dan unsur terkait lainnya,” kata Pangdam XII/Tpr, Mayjen Sulaiman di Kubu Raya, Senin.
Dia mengatakan, pekan lalu pihaknya telah sukses melaksanakan pengamanan VVIP Wakil Presiden RI selama kunjungan kerja ke Kalbar.
“Saya berharap pada saat kunjungan Presiden Joko Widodo ke Kalbar besok, juga dapat kita laksanakan dengan maksimal dan penuh rasa tanggung jawab. Apabila sesuai jadwal Presiden RI hanya sekitar tiga jam saja berada di Pontianak,” ujarnya.
Untuk itu, dia meminta agar setiap personel pengamanan Presiden Joko Widodo kali ini dapat terus lakukan koordinasi secara ketat, lakukan pemeriksaan dan pengamanan secara baik apa yang menjadi harapan dari pimpinan dapat berjalan lancar dan sesuai dengan yang diharapkan.
"Kepada seluruh personel yang terlibat dalam pengamanan agar jeli terhadap setiap perkembangan situasi yang ada. Manfaatkan secara maksimal seluruh informasi yang didapat guna mengantisipasi kemungkinan yang akan terjadi," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kapolda Kalbar, Irjen (Pol) Suryanbodo Asmara juga mengingatkan kepada seluruh personel agar teknis pengamanan VVIP dilaksanakan dengan betul-betul serta memahami obyek yang diamankan.
Dia mengatakan, titik-titik atau simpul-simpul konsentrasi masyarakat yang jumlahnya cukup banyak merupakan situasi yang harus dipelajari untuk dilakukan penambahan personel, kemudian radius berapa jarak pandang personel supaya betul-betul bisa mengawasi aktivitas masyarakat di sekitar.
"Personel pengamanan harus fokus dan konsentrasi penuh pada pelaksanaan Kunker nanti, sehingga tidak terjadi ada masyarakat yang nyelonong tanpa ada upaya dari personel pengamanan. Harus betul-betul aman selama pelaksanaan Kunker Presiden RI di Pontianak," ujarnya.