Pontianak (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kalimantan Barat mengapresiasi dukungan dari semua pihak dalam hal pengawasan pekerja maupun perusahaan dalam mewujudkan pengelolaan sawit berkelanjutan.
"Sebagai sektor strategis terutama dalam hal ketahanan pangan dan energi, sudah selayaknya keberlanjutan industri sawit menjadi perhatian. Dukungan semua pihak yang ada sangat di apresiasi," ujar Kepala Disnakertrans Kalbar, Manto di Pontianak, Kamis.
Ia menegaskan semua pihak harus berkontribusi dalam mendukung sawit berkelanjutan, termasuk di dalamnya perusahaan membina hubungan yang harmonis dengan karyawan.
"Perusahaan harus memposisikan karyawan sebagai aset berharga, tidak hanya sebagai faktor produksi, melainkan faktor produktivitas. Karena, apabila perusahaan bagus dalam memperlakukan karyawan, maka hasilnya karyawan akan produktif. Sebaliknya, jika karyawan mendapat perlakukan kurang baik, maka hasilnya akan kontra produktif," ucap dia.
Selain faktor produktif, karyawan menurutnya juga merupakan ujung tombak pengaman perusahaan. Sebab, karyawan akan memiliki loyalitas dalam membela perusahaan. Sebaliknya, jika diperlakukan tidak baik, karyawan bisa memperburuk citra perusahaan.
"Inilah amanah dari saya untuk para pelaku usaha termasuk GAPKI sebagai asosiasi," ucapnya.
Di sisi lain, dirinya juga meminta karyawan membentuk serikat pekerja sebagai wadah untuk berkumpul dan menyalurkan aspirasi, termasuk memperjuangkan hak-hak mereka. Namun, pesan Manto, tidak asal pilih ketua.
"Jangan karena paling vokal, lalu dipilih menjadi ketua dari serikat buruh. Harus ketua yang benar-benar punya kemampuan dialog yang bagus," ucapnya.
Ketua serikat buruh semestinya memiliki kebijaksanaan dalam berinteraksi dan komunikasi. Sebab, kalau komunikasinya hanya mengutamakan emosional, perusahaan nantinya sulit mengakomodir aspirasi. Hubungan dengan perusahaan bisa jadi buruk hanya karena ketua serikat buruh yang tidak pandai berdialog.
"Para pekerja yang masuk dalam kepengurusan serikat pekerja harusnya diberikan pembekalan seperti kegiatan semi lokakarya yang telak dilakukan. Itu merupakan salah satu langkah untuk meningkatkan kapasitas pengurus serikat pekerja," ucap dia.
Saat ini berdasarkan data Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalbar, pemegang perizinan berusaha bidang perkebunan kelapa sawit telah mencapai 364 perusahaan.
Luas lahan perkebunan sudah tembus 2 juta hektare dan produksi mencapai 6 juta ton per tahun.