Pontianak (ANTARA) - Pj Wali Kota Singkawang, Sumastro mengatakan pihaknya bersama Tim Terpadu yang terdiri dari TNI, Polri, Dishub, Satpol PP dan Tim Merpati turun ke jalan melakukan pengawasan di beberapa lokasi yang biasa dijadikan sebagai tempat balap liar.
"Pasca viralnya video brutal dari sekelompok aksi balap liar yang mengeroyok seorang warga Singkawang beberapa waktu lalu, membuat kita harus mengambil langkah cepat untuk menghindari kejadian tersebut terjadi kembali. Terlebih, korban pengeroyokan beberapa waktu lalu dikabarkan meninggal dunia, pada Jumat (31/3) sore, usai menjalani perawatan di RSUD Abdul Aziz Singkawang selama enam hari," kata Sumastro di Singkawang, Minggu.
Beberapa lokasi yang menjadi perhatian tim terpadu, antara lain, sekitar Vihara Tri Dharma Bumi Raya Singkawang, seputaran patung naga, bundaran Beringin Corner dan Hotel Prapatan serta sekitaran Jembatan Agen Singkawang.
Selain melakukan penjagaan, sebagian tim juga melakukan patroli guna memastikan Kota Singkawang dalam keadaan aman dan kondusif dari aksi balap liar khususnya di bulan suci Ramadhan 1444 Hijriah.
Kemudian, fokus pada pelaku aksi balap liar, tim terpadu juga fokus pada penertiban knalpot brong atau bising. "Alhasil, pengawasan yang dilakukan dari pukul 00.00-03.00 WIB itu, berhasil menjaring sebanyak puluhan kendaraan yang menggunakan knalpot brong," tuturnya.
Para penggunanya pun terpaksa dihentikan untuk diberikan edukasi agar segera diganti dengan knalpot yang standar. "Apabila masih kedapatan kedua kalinya, maka tim terpadu akan melakukan tindakan tegas berupa tilang," ungkapnya.
Sumastro mengatakan, pengawasan yang dilakukan adalah sebagai bentuk tim terpadu untuk memastikan jika aksi balap liar di Kota Singkawang sudah harus berakhir.
"Begitu juga bagi pengguna knalpot racing atau non SNI, akan kita jaring semuanya," kata Sumastro.
Dia juga mengimbau kepada pedagang spare part atau bengkel motor harus mendukung gerakan untuk mengakhiri penggunaan knalpot racing. Dirinya juga menegaskan, pengawasan yang dilakukan akan terus berlanjut sampai benar-benar aksi balap liar sudah tidak ada lagi di Kota Singkawang.
"Edukasi, pembinaan dan penindakan ini akan kita lakukan secara simultan," tegasnya.
Sementara Kabag Ops Polres Singkawang, Kompol Andri Syahronie mengatakan, ada empat lokasi yang menjadi sasaran giat pengawasan ini. "Yaitu depan Vihara Tri Dharma Bumi Raya, patung naga, beringin corner dan simpang Hotel Prapatan serta jembatan agen," katanya.
Tim juga dibentuk menjadi tim patroli terpadu, yang terdiri dari Subdenpom, Polres, Satpol PP dan Dishub untuk melaksanakan kegiatan imbauan dan penertiban di tempat-tempat yang biasa dijadikan sebagai tempat berkumpulnya para remaja untuk diminta segera pulang ke rumah jika sudah lewat pukul 22.00 WIB.
"Kegiatan saat ini masih kita fokuskan pada preemtiv dan prepentiv termasuk edukasi untuk mengingatkan para pengguna kendaraan bermotor untuk melengkapi kendaraannya sesuai dengan aturan," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemkot Singkawang dan Tim Terpadu awasi lokasi balapan liar