Pontianak (ANTARA) - Wali Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), Edi Rusdi Kamtono, meminta jangan sampai ada anak tidak sekolah meskipun tidak lolos seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2023 untuk tingkatan SDN dan SMPN yang diumumkan hari ini.
“PPDB SDN dan SMPN yang penerapannya mengikuti petunjuk Kemendikbudristek. Bagi peserta yang telah mendaftarkan diri pada SD maupun SMP negeri yang tidak lulus seleksi pada sekolah bersangkutan, agar tetap melanjutkan pendidikannya di sekolah-sekolah swasta, termasuk sekolah berbasis agama,” ujarnya di Pontianak, Senin.
Edi menambahkan Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak menyiapkan bantuan beasiswa bagi anak-anak dari kalangan keluarga yang tidak mampu untuk melanjutkan pendidikan di sekolah swasta, termasuk iuran SPP.
“Kami telah berkoordinasi dengan sekolah-sekolah swasta juga untuk mengakomodir anak-anak dari kalangan keluarga yang tidak mampu untuk bersekolah di sana. Yang paling penting jangan sampai anak-anak kita tidak bersekolah," ujarnya.
Proses pelaksanaan PPDB sudah berjalan beberapa hari lalu. Pengumuman hasil seleksi diumumkan hari ini, baik yang mendaftar melalui sistem zonasi, afirmasi, prestasi maupun mutasi orang tua.
Pada pelaksanaannya Pemkot Pontianak mendapat pendampingan dari Ombudsman Perwakilan Kalbar untuk memastikan PPDB berjalan sesuai mekanisme yang telah ditetapkan. Aturan tersebut mulai dari Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 1 tahun 2021, Peraturan Wali Kota (Perwa) Nomor 39 tahun 2022, hingga Surat Keputusan (SK) Kadisdikbud Kota Pontianak Nomor 115 dan 116 Tahun 2023 berkaitan dengan petunjuk teknis PPDB.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak Sri Sujiarti menjelaskan pada PPDB 2023 ini ada 113 SDN sekolah dengan daya tampung siswa 6.918 dan SMP Negeri sebanyak 28 sekolah dengan daya tampung 6.173 siswa.
"Sudah disampaikan oleh Wali Kota Pontianak bahwa untuk siswa yang tidak mampu dan masuk ke sekolah swasta, dapat mengusulkan bantuan SPP-nya kepada Pemkot Pontianak,” ujarnya.
Baca juga: Pemkot Pontianak komitmen pemerataan akses pendidikan tekan putus sekolah
Baca juga: Putus sekolah dan nikah usia muda pemicu terjadinya stunting di Melawi