Pontianak (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Sutarmidji mendorong Kimia Farma untuk membuka klinik laboratorium di setiap daerah di provinsi itu untuk membantu memaksimalkan layanan kesehatan kepada masyarakat.
"Kehadiran outlet Kimia Farma ini menjadi salah satu jaringan apotek Klinik laboratorium yang dapat merambah ke seluruh daerah di Kalbar yang berbasis modern," kata Sutarmidji saat menghadiri pembukaan Laboratorium Medis dan Klinik Pratama Kimia Farma di Pontianak, Kamis.
Dia mengatakan Kalbar sangat membutuhkan keberadaan klinik laboratorium. Kimia Farma baru membuka di beberapa lokasi seperti di Sintang, Pontianak, dan Singkawang.
"Untuk itu, semoga kedepannya dapat kita kembangkan ke daerah-daerah lain, karena keberadaannya, melalui pengalaman dan jaringan serta peralatan yang ada, sangat membantu di bidang kesehatan," tuturnya.
Sutarmidji juga mengatakan kehadiran fasilitas kesehatan seperti ini sangat diperlukan untuk menopang pelayanan kesehatan masyarakat agar lebih maksimal.
"Saya yakin dengan adanya klinik dan laboratorium Kimia Farma ini dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dari segi pelayanan kesehatan, makanya saya sangat mendukung dan memberikan apresiasi atas diresmikannya outlet klinik dan laboratorium Kimia Farma ini," katanya.
Di tempat yang sama Plt.Direktur Keuangan Manajemen Risiko PT Kimia Farma Yudhi Rangkuti, menyampaikan kehadiran klinik laboratorium Kimia Farma memantapkan konsistensi BUMN itu dalam melayani kebutuhan masyarakat Kalbar.
Keberadaan klinik laboratorium itu juga, menurut dia, dapat membantu dan bersinergi dengan pemerintah daerah (pemda) memberikan pelayanan kesehatan dasar dan praktek dokter yang memadai.
"Kami berharap kehadiran klinik dan laboratorium ini menjadi salah satu bentuk pelayanan kita kepada masyarakat, khusus di klinik dan laboratorium Kimia Farma ini menyediakan beberapa jenis pelayanan kesehatan seperti medical check up, fasilitas praktek dokter, dan sebagainya, juga bisa disini," katanya.
Sebagai informasi Kimia Farma adalah perusahaan industri farmasi pertama di Indonesia yang didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda tahun 1817. Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, hingga akhir tahun 2020 BUMN itu memiliki belasan pabrik, ribuan apotek, klinik kesehatan, laboratorium klinik, optik, hingga klinik kecantikan yang tersebar di seluruh Indonesia.
Perusahaan ini juga memiliki 18 gerai ritel di Arab Saudi dan mengekspor produk ke India, Malaysia, Maladewa, Kenya, Yaman, Hong Kong, dan Filipina.