Pontianak (ANTARA) - Pemerintah Kota Pontianak di Provinsi Kalimantan Barat menargetkan angka kasus stunting di wilayahnya bisa turun menjadi kurang dari 14 persen pada akhir tahun 2023.
"Target kita di tahun 2023 ini angka stunting di bawah 14 persen," kata Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono di Pontianak, Sabtu.
Pemerintah Kota Pontianak melibatkan seluruh pemangku kepentingan dalam upaya mencapai target penurunan angka kasus stunting, kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis, infeksi berulang, dan kurang stimulasi.
Dalam hal ini, pemerintah kota menggerakkan petugas puskesmas, kader PKK dan posyandu, hingga pengurus lingkungan rukun warga dan rukun tetangga untuk menjalankan upaya pencegahan dan penanggulangan stunting.
Pemerintah Kota Pontianak menjalankan sejumlah intervensi untuk mencegah dan menanggulangi stunting, termasuk memberikan bantuan makanan bergizi kepada warga yang membutuhkan.
Wali Kota menyampaikan bahwa sasaran program intervensi pencegahan stunting mencakup calon pengantin dan ibu hamil hingga anak balita.
"Penanganan stunting dimulai dari ibu hamil, sebab stunting mulai terjadi ketika janin masih dalam kandungan, yang disebabkan asupan makanan selama kehamilan kurang bergizi," katanya.
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengapresiasi keberhasilan Pemerintah Kota Pontianak menurunkan angka kasus stunting dari 24,4 persen pada 2021 menjadi 19,7 persen pada 2022.
"Kota Pontianak ini luar biasa karena sekarang sudah mencapai 19 persen dan Pak Wali Kota optimis akhir tahun ini mendekati angka 14 persen," katanya usai rapat koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting Kota Pontianak di Hotel Harris Pontianak, Sabtu.
"Akhir tahun 2024 diharapkan bisa lebih rendah lagi, sehingga Pontianak bisa menjadi percontohan bagi daerah lainnya," ia menambahkan.
Hasto juga berharap angka kasus stunting di Provinsi Kalimantan Barat yang masih 27 persen pada 2022 bisa diturunkan menjadi 20 persen pada akhir 2023.
"Harapan saya mendekati 20 persen lah dari 27 persen, atau bahkan lebih rendah. Makanya kita dorong betul agar Kalbar harus di bawah 20 persen," katanya.
Dia menekankan pentingnya mencegah munculnya kasus stunting baru pada anak balita dengan meningkatkan intervensi pencegahan stunting pada perempuan calon pengantin dan ibu hamil.
Pemkot Pontianak targetkan angka stunting di bawah 14 persen pada akhir 2023
Sabtu, 9 September 2023 19:48 WIB