Tarakan (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Utara Zainal Arifin Paliwang mengatakan ulama berperan dalam memperkokoh moral dan pemilu yang jujur.
"Para ulama dalam kedudukannya sebagai pemimpin informal di tengah masyarakat memiliki peran yang penting dan strategis," kata Zainal di Nunukan, Senin.
Mereka memperkokoh etika moral dan spiritual serta mencerahkan umat dengan ajaran nilai-nilai Islam.
Dalam dunia modern, peran, fungsi dan tanggung jawab ulama tidak akan pernah tergantikan.
Gubernur juga menekankan bahwa para ulama tidak boleh tinggal diam, apalagi bersikap apatis terhadap kondisi dan fenomena yang terjadi di masyarakat.
Ulama diharapkan berdiri paling depan untuk menyuarakan kebenaran dan mencegah kerusakan di masyarakat.
Sebagaimana yang diketahui bersama, tidak lama lagi akan memasuki tahun pilkada dan pemilu serentak tahun 2024.
Untuk itu, Gubernur mengajak agar Majelis Ulama Indonesia (MUI), sebagai organisasi yang mewadahi para ulama di Indonesia, memiliki peran yang strategis dalam memberikan pencerahan dan pembelajaran politik yang sehat dan beretika kepada masyarakat.
"khususnya MUI Kaltara dapat berperan aktif dalam mensosialisasikan pentingnya pemilu yang jujur, adil dan berintegritas,” kata Zainal.
Sebelumnya Gubernur Kaltara menutup Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) MUI Wilayah IV Kaltara 2023 di Nunukan, Minggu (10/9).
Rakorda IV MUI Provinsi Kaltara 2023 mengusung tema “Peran Strategi Ulama Mengawal Pemilu 2024: Bingkai NKRI dan Ukhuwah Islamiyah”.
Ulama berperan perkokoh moral dan pemilu jujur
Senin, 11 September 2023 9:19 WIB