Batam (ANTARA) - Bank Indonesia Kantor Perwakilan Kepulauan Riau menyebutkan implementasi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) antarnegara dengan Singapura ditargetkan terealisasi pada akhir tahun 2023.
Kepala Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Kepulauan Riau (Kepri) Suryono di Batam, Kamis, mengatakan implementasi QRIS antarnegara dengan Singapura saat ini telah memasuki fase uji coba.
Ia menyebutkan saat ini BI telah menjalin kerja sama dengan negara Malaysia dan Thailand terkait implementasi QRIS antarnegara yang memungkinkan konsumen dan pedagang dari masing-masing negara dapat melakukan dan menerima pembayaran barang dan jasa melalui QR Code.
"Pembayaran QR lintas Batas memiliki peran penting untuk meningkatkan efisiensi transaksi, mendukung digitalisasi perdagangan dan investasi, serta menjaga stabilitas makro-ekonomi dengan memperluas penggunaan penyelesaian transaksi menggunakan mata uang lokal," kata Suryono.
Menurutnya, dengan telah berkembangnya sistem pembayaran QRIS yang berfungsi sebagai titik masuk ekosistem ekonomi dan keuangan digital bagi usaha mikro serta untuk mengoptimalkan potensi kunjungan wisman dalam mendukung sektor UMKM dan pariwisata.
Menurut Suryono, berdasarkan data dari BPS, secara akumulasi pada periode Januari hingga Juli 2023 terdapat total sejumlah 850.989 wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Kepri dan didominasi oleh wisatawan asal Singapura dan Malaysia.
"Capaian angka kunjungan wisatawan mancanegara tersebut menjadikan Kepri sebagai pintu masuk terbesar ketiga bagi wisman setelah DKI Jakarta dan Bali," ujar dia.
Dengan begitu ia berharap hal tersebut dapat memperluas implementasi QRIS antarnegara khususnya dalam rangka mendorong pertumbuhan sektor pariwisata serta membawa dampak positif bagi kemajuan UMKM di Kepri.
Implementasi QRIS dengan Singapura ditargetkan akhir 2023
Kamis, 28 September 2023 19:26 WIB