Ramallah (ANTARA) - Perhimpunan Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) pada Selasa (31/10) mengatakan sebanyak 59 truk bantuan lain telah memasuki Jalur Gaza melalui perbatasan Rafah.
"Tim kami malam ini telah menerima 59 truk berisi bantuan melalui perbatasan Rafah," kata organisasi kemanusiaan tersebut dalam sebuah pernyataan.
Truk tersebut berisi makanan, air, bantuan material, obat-obatan dan pasokan medis, menurut pernyataan tersebut.
Total sudah sebanyak 217 truk berisi pasokan bantuan, tidak termasuk bahan bakar, tiba di Jalur Gaza sejak dimulainya perang antara Israel dan Hamas pada 7 Oktober, kata PRCS.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan bahwa sebelum konflik terbaru itu, rata-rata sebanyak 500 truk masuk ke daerah itu setiap hari.
Namun, semuanya terhenti setelah meletusnya perang di Gaza, menyebabkan daerah kantong Palestina tersebut mengalami kelangkaan makanan, air dan obat-obatan yang cukup parah.
Menurut proyeksi PBB, sedikitnya sebanyak 100 muatan truk dibutuhkan setiap hari untuk memasok kebutuhan dasar bagi 2,3 juta penduduk yang tinggal di Jalur Gaza.
Tentara Israel memperluas serangan udara dan darat di Jalur Gaza, yang telah didera serangan udara tanpa henti sejak kelompok Hamas Palestina meluncurkan serangan mengejutkan terhadap Israel pada 7 Oktober.
Jumlah korban tewas akibat serangan Israel yang masih berlangsung di Jalur Gaza melonjak menjadi 8.525, kata Kementerian Kesehatan di daerah yang diblokade itu pada Selasa.
"Korban meliputi 3.542 anak-anak dan 2.187 perempuan, sementara 21.542 orang lainnya luka-luka," kata juru bicara kementerian Ashraf al-Qudra dalam konferensi pers di Kota Gaza.
Sementara itu, lebih dari 1.538 warga Israel juga tewas dalam konflik tersebut.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Indonesia dorong lebih banyak truk bantuan masuk Gaza
Baca juga: Majelis Ulama Indonesia serukan Presiden Israel diseret ke Mahkamah Pidana Internasional