Jakarta (ANTARA) - Dharma Wanita Persatuan (DWP) mendukung penuh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dalam upaya mempercepat penurunan stunting melalui lokakarya yang diselenggarakan pada 19-22 November 2023 di Bandung, Jawa Barat.
"Dharma Wanita Persatuan bersama BKKBN mengajak semua yang hadir di sini untuk sama-sama bergandengan tangan, berdiskusi, dan saling bertukar ilmu pengetahuan melalui materi tentang percepatan penurunan prevalensi stunting," kata Ketua Umum Dharma Wanita Persatuan Franka Makarim dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Franka yang menyampaikan sambutannya secara daring tersebut, menyadari pentingnya menyukseskan program Indonesia bebas stunting, untuk itu ia menekankan perlunya keterlibatan DWP agar bisa memberikan hasil yang signifikan terhadap penurunan stunting.
Lokakarya yang digelar selama empat hari tersebut berisikan lima materi, yakni tentang intervensi gizi spesifik dan sensitif dalam upaya percepatan penurunan stunting, etika dan kepribadian, calon pengantin dan persiapan pernikahan, program bapak/bunda asuh anak stunting, dapur sehat atasi stunting (Dashat).
Kegiatan ini juga merupakan bentuk komitmen bersama antara BKKBN dan DWP untuk meningkatkan efektivitas intervensi spesifik dan sensitif di berbagai tingkatan pemerintahan, termasuk di tingkat kementerian/lembaga serta pemerintah daerah kabupaten/kota.
Sementara itu, Inspektur Utama BKKBN, Ari Dwikora Tono mengemukakan bahwa pengentasan stunting tidak dapat dilakukan sendiri-sendiri, apalagi hanya menitikberatkan intervensi pada sektor kesehatan semata.
"Seluruh sektor pembangunan harus bekerja sama dalam menyelesaikan isu stunting, isu-isu ketidaksetaraan gender, serta isu tentang perempuan dan anak lainnya yang saling berkaitan satu sama lain, sehingga, pengasuhan anak bisa lebih berkualitas dan dilakukan secara setara. Ini menjadi kunci utama mencegah stunting,” kata Ari.
Ia menyebutkan, DWP sebagai organisasi perempuan yang sangat besar dan tersebar di seluruh Indonesia, memiliki peran strategis dalam menyuarakan, menyosialisasikan, dan mempraktikkan upaya-upaya pencegahan stunting dalam kehidupan bermasyarakat.
"Saya berharap DWP sebagai organisasi para istri aparatur sipil negara (ASN) dapat berperan aktif dalam meningkatkan kualitas sumber daya para anggotanya, dan kualitas kehidupan keluarga agar mandiri serta bermanfaat bagi masyarakat," ujar dia.
Lokakarya ini melibatkan anggota DWP dari berbagai kementerian/lembaga terkait, dan menghadirkan forum kolaboratif yang konstruktif untuk mendukung percepatan penurunan stunting.
Kegiatan ini juga dimeriahkan oleh para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dari wilayah Bandung dan Jawa Barat, juga ada bakti sosial yang turut diadakan dengan mengundang lebih dari 30 keluarga berisiko stunting, dilanjutkan penyerahan bingkisan sebagai bentuk dukungan kepada masyarakat.
Baca juga: TNI AL bersama BKKBN kolaborasi atasi stunting lewat "Sail Teluk Cenderawasih"
Baca juga: Kepala BKKBN: Pentingnya sanitasi untuk cegah stunting di Kaltim