Dalam keterangan resmi FPTI, Sabu, tiga atlet speed putri Indonesia memborong tiga medali masing-masing satu emas, satu perak, dan satu perunggu. Sementara di nomor speed putra mengemas dua medali yaitu satu emas dan satu perunggu.
Di nomor speed putri, terjadi all Indonesian final yang mempertemukan Rajiah Salsabillah menghadapi Desak Made Rita Kusuma Dewi. Rajiah Salsabillah keluar sebagai pemenang dan meraih medali emas usai mencatatkan waktu 6,72 detik unggul 0,16 detik dari Desak Made Rita Kusuma Dewi yang mencatatkan waktu 6,88 detik.
Di perebutan tempat ketiga, Amanda Narda Mutia menggenapkan dominasi tim Merah Putih di nomor speed panjat tebing dunia usai mengandaskan perlawanan atlet andalan Polandia Natalia Kalucka. Amanda menorehkan catatan waktu waktu 6,91 detik unggul dari Kalucka yang hanya mampu membekukan waktu 7,23 detik.
Berganti di nomor speed putra, Veddriq Leonardo berhadapan dengan Yaroslav Tkach. Veddriq seolah ingin menunjukkan taringnya kembali di ajang kejuaraan dunia dengan menjadi yang tercepat usai mencatatkan waktu 5,07 detik mengalahkan Tkach yang hanya mencatatkan waktu 5,34 detik.
Sementara itu, Rahmad Adi Mulyono memastikan diri meraih medali perunggu setelah mampu menyelesaikan laga perebutan tempat ketiga atau small final dengan catatan waktu 5,43 detik mengalahkan lawannya asal Kazakhstan Amir Maimuratov yang mengalami fall.
Hasil tersebut menandai seriusnya persiapan seluruh atlet speed Indonesia untuk menghadapi kompetisi tahun depan terutama menuju Olimpiade Paris 2024.
“Raihan atlet putra-putri kita hari ini memang kami sudah persiapkan latihannya jauh-jauh hari. Kami memang serius untuk menghadapi kompetisi yang akan datang terutama dalam menghadapi kompetisi yang menentukan lolos menuju Olimpiade Paris 2024 mendatang,” kata pelatih timnas panjat tebing Indonesia Hendra Basir.
Ketua Umum Federasi Panjat Tebing Indonesia Yenny Wahid mengatakan akan mendukung seluruh persiapan tim untuk berkompetisi di level internasional yang akan datang khususnya untuk persiapan Olimpiade Paris 2024.
“Menjelang 2024, kami memang mendukung semua persiapan atlet untuk menghadapi kompetisi yang akan datang khususnya untuk mempersiapkan diri ke Olimpiade Paris 2024. Kita sama-sama tahu, kita sudah punya dua perwakilan atlet Indonesia di sana. Harapannya, dua atlet ini akan maksimal saat tampil di Olimpiade dan tentunya kami juga berharap masih akan ada atlet lain yang menyusul keduanya di kualifikasi yang akan datang,” tutur Yenny Wahid.
Neom IFSC Masters 2023 Arab Saudi ini merupakan kompetisi internasional terakhir tahun ini yang dihadapi atlet tim nasional panjat tebing Indonesia. Mereka akan kembali berlaga di kompetisi internasional lainnya pada 2024 dan akan ada beberapa kualifikasi lagi untuk menentukan lolos ke Olimpiade Paris 2024.
Baca juga: Kim Jain senang kembali kompetitif dan masuk final Asian Qualifier 2023
Baca juga: Pemkot Pontianak akan bangun arena panjat tebing