Jakarta (ANTARA) - Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan berjanji akan menyiapkan sistem baru agar bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tepat sasaran dan menjangkau masyarakat yang benar-benar membutuhkan.
Merujuk pada informasi dari Kementerian Keuangan, Anies mengatakan 89 persen subsidi BBM jenis Solar dinikmati oleh kalangan dunia usaha.
Sisanya, katanya dalam acara Desak Anies di Ambon, Maluku, Senin, baru dinikmati oleh masyarakat, yang bahkan hanya sebagian kecil masyarakat kurang mampu menikmati subsidi Solar tersebut.
"Ini juga dialami di banyak tempat yang kawasan kepulauan, tentu Maluku mengalaminya. Jadi, kami melihat bahwa banyak sekali subsidi BBM yang tidak tepat sasaran," kata Anies seperti dipantau dari Jakarta, Senin.
Selain Solar, menurut dia, masyarakat pra-sejahtera yang menikmati subsidi BBM jenis Pertalite juga hanya 20 persen; sisanya dinikmati oleh keluarga bukan pra-sejahtera.
Maka dari itu, dia pun menginginkan agar subsidi BBM tidak diterima oleh masyarakat mampu. Anies menilai segala sesuatu yang harganya di bawah harga pasaran itu bersifat langka.
Jangan sampai, tambahnya, masyarakat yang membutuhkan, seperti nelayan, petani, hingga keluarga pra-sejahtera, justru gagal menerima manfaat dari subsidi BBM tersebut karena sistem yang diterapkan saat ini.
"Harus kita koreksi. Jadi, faktor pengendalinya itu jangan diserahkan pada mekanisme kuota. Kita harus siapkan sistem yang baru," ujar mantan gubernur DKI Jakarta itu.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan tiga peserta Pilpres 2024, yakni pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD nomor urut 3.
Masa kampanye Pemilu 2024 berlangsung mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, kemudian jadwal pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024.