Medan (ANTARA) - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan Program Kartu Prakerja menjadi sebuah pendekatan yang dilakukan pemerintah dalam rangka memenuhi kompetensi yang dicari para pencari kerja terutama kemampuan yang mengikuti tren industri.
"Ini menurut saya salah satu pendekatan baru dalam rangka mendekatkan antara supply and demand," ujar Moeldoko dalam Kuliah Umum Peluang dan Tantangan Kaum Muda Menuju Indonesia Emas 2045 di kampus Universitas Sumatera Utara, Medan, Sumatera Utara, Jumat.
Program Kartu Prakerja sendiri merupakan salah satu langkah pemerintah untuk mewujudkan pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang terampil, sebagai salah satu langkah mempersiapkan menuju Indonesia Emas 2045.
Dia menjelaskan bahwa pemerintah tidak bisa mengintervensi tren kebutuhan industri sehingga yang bisa dilakukan adalah menyiapkan tenaga kerja yang memang memiliki kompetensi dibutuhkan perusahaan saat ini.
Menurut Moeldoko, Program Kartu Prakerja menjadi salah satu program pemerintah yang dilakukan untuk memastikan tersedia kesempatan bagi masyarakat meningkatkan kompetensi atau mendapatkan kemampuan baru yang menjadi tren industri saat ini.
Selain juga terdapat program pelatihan dari kementerian dan lembaga termasuk Kementerian Ketenagakerjaan yang menaungi banyak balai latihan kerja (BLK).
"Pemerintah punya tanggung jawab untuk menyiapkan supply-nya, tenaga kerja yang siap bekerja," tegasnya.
Program Kartu Prakerja sendiri sudah melatih 17,5 juta orang dari 2020 sampai dengan 2023.
Pemerintah sendiri memutuskan untuk kembali melanjutkan Prakerja pada tahun ini dengan kuota peserta 1,1 juta peserta dengan gelombang penerimaan ke-63 telah dibuka sejak 23 Februari lalu.
Prakerja pendekatan hadapi tren kebutuhan industri
Jumat, 1 Maret 2024 15:21 WIB