Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo bersama dengan Perdana Menteri Selandia Baru Christopher Luxon, membahas peningkatan perdagangan hingga kerja sama Pasifik, dalam pertemuan keduanya di sela KTT Khusus ASEAN-Australia, di Melbourne, Australia, Selasa.
Berdasarkan siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa, di awal pertemuan, Presiden Widodo menyampaikan ucapan selamat kepada PM Luxon atas pengangkatannya dan menekankan pentingnya kemitraan strategis antara kedua negara, khususnya dalam bidang ekonomi dan pembangunan.
Presiden berharap di bawah kepemimpinan PM Luxon, kerja sama Indonesia-Selandia Baru dapat terus ditingkatkan.
“Selandia Baru adalah mitra strategis Indonesia. Saya berharap di bawah kepemimpinan Yang Mulia kita dapat terus majukan implementasi konkret kemitraan komprehensif, khususnya bidang ekonomi dan pembangunan,” ujar Presiden.
Salah satu fokus diskusi antara Joko Widodo dengan Luxon adalah penurunan nilai perdagangan antara kedua negara yang mencapai 18 persen pada tahun lalu.
Presiden Jokowi menekankan perlunya menciptakan peluang baru untuk meningkatkan interaksi antarpelaku usaha dan perdagangan, termasuk di sektor halal.
Presiden juga menyambut baik rencana kunjungan PM Luxon bersama misi dagang ke Jakarta tahun ini.
“Saya yakin hal ini akan mendorong peningkatan perdagangan dan kerja sama ekonomi kedua negara,” kata Presiden.
Dalam bidang energi, Presiden Widodo mengapresiasi kerja sama energi panas bumi yang erat antara kedua negara. Hal itu termasuk komitmen pendanaan 15,6 juta NZD dalam Indonesia-Aoteroa New Zealand Geothermal Energy Programme (PINZ).
“Saya harap investasi dapat terus ditingkatkan utamanya untuk dukung percepatan pengembangan energi geotermal dan upaya transisi energi di Indonesia,” lanjut Joko Widodo.
Pertemuan tersebut juga menyinggung tentang kerja sama kedua negara di kawasan Pasifik. Presiden Jokowi menghargai dukungan Selandia Baru terhadap implementasi ASEAN Outlook on the Indo-Pasific dan berharap dukungan Selandia Baru dalam Pacific Islands Forum.
“Saya juga ingin mendorong kerja sama trilateral dengan Selandia Baru bersama salah satu negara Pasifik lainnya di bidang kemitraan pembangunan sesuai visi Pacific Elevation Indonesia,” tuturnya.
Sebagai penutup, Presiden Jokowi mengundang PM Luxon untuk menghadiri World Water Forum ke-10 di Bali tanggal 18-24 Mei 2024, yang akan membahas isu-isu terkait air dan sanitasi di tengah dampak perubahan iklim global yang makin meningkat.
"Kehadiran Yang Mulia penting untuk mendorong aksi nyata di tengah dampak perubahan iklim dunia yang makin kita rasakan," ujarnya.
Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan tersebut yakni Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono.