Kupang (ANTARA) - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mencatat kejadian Gunung Api Ile Lewotolok di Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang mengalami erupsi dengan lontaran abu setinggi 800 meter di atas puncak.
"Telah terjadi erupsi Gunung Ile Lewotolok pukul 09.12 WITA dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 800 meter di atas puncak atau 2.223 meter di atas permukaan laut," kata Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Ile Lewotolok Jeffry Pugel dalam laporan resmi yang diterima di Kupang, Selasa.
Ia mengatakan kolom abu teramati berwarna putih, kelabu, hingga hitam dengan intensitas tebal condong ke arah barat daya.
Erupsi itu pun terekam seismogram dengan amplitudo maksimum 34.5 mm dan durasi sementara 2 menit 17 detik.
Badan Geologi pun memberikan imbauan agar masyarakat yang berada di sekitar gunung untuk menggunakan masker agar terhindar dari gangguan pernapasan karena terpapar abu vulkanik.
Lebih lanjut ia menjelaskan Badan Geologi memberikan rekomendasi agar masyarakat dan wisatawan tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 2 km dari pusat aktivitas gunung.
Lalu masyarakat Desa Lamatokan dan Desa Jontona diimbau agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran, longsoran lava, dan awan panas dari bagian timur puncak atau kawah gunung.
Selanjutnya masyarakat Desa Jontona dan Desa Todanara diingatkan agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah sektoral selatan dan tenggara sejauh 3 km pusat aktivitas gunung.
Sedangkan wisatawan dan masyarakat Desa Amakaka diimbau agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah sektoral barat sejauh 3 km pusat aktivitas gunung.
"Serta mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran, longsoran lava, dan awan panas dari bagian barat puncak atau kawah gunung," ucapnya.