Jakarta (ANTARA) - Peserta Persiapan Keberangkatan (PK) Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Ke-233 atau PK-233 menggelar proyek sosial peningkatan kesadaran literasi anak dan remaja di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
Ketua Divisi Proyek Sosial PK-233 Stefhanie Chitra mengatakan dalam proses penentuan proyek sosial didasarkan pada kebutuhan riil generasi muda Indonesia sehingga penerima beasiswa LPDP PK-233 dengan nama angkatan "Gemintang Aksara" dapat berkontribusi secara nyata.
Dalam kegiatan tersebut, tambahnya, melalui keterangan di Jakarta, Kamis, juga memprioritaskan pelaksanaan donasi buku ke daerah 3T agar pusat kegiatan sosial tidak lagi terkonsentrasi di Pulau Jawa.
"Program yang dilakukan ini merupakan langkah kecil untuk turut serta meningkatkan kesadaran literasi anak dan remaja Indonesia," katanya.
Melalui inisiatif ini, PK-233 berharap dapat meningkatkan literasi membaca terutama bagi anak dan kesadaran akan bahaya Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO) melalui ranah digital khususnya bagi remaja Indonesia, sebagai langkah awal dalam perjalanan untuk membawa perubahan positif bagi tanah air.
Proyek sosial ini didasari atas masih rendahnya tingkat literasi di Indonesia dan untuk itu, Gemintang Aksara mendonasikan 440 buku ke daerah 3T yang disalurkan melalui tiga komunitas yaitu "Bagi Buku NTT" di Kabupaten Sumba, NTT; "Kammaimo Sikola" di Kabupaten Selayar, Sulawesi Selatan; dan "Komunitas Konservasi Indonesia Warsi" di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara.
Di Jakarta, Gemintang Aksara juga telah mengadakan kelas bercerita untuk siswa kelas 2-4 dan kelas menulis untuk siswa kelas 5-6 di SDN 01 Ancol pada 27 Juni 2024.
Hasil tulisan siswa tersebut akan dibukukan sebagai bentuk apresiasi kepada para siswa agar terus menumbuhkan semangat meningkatkan kemampuan literasi.
Selain kedua kegiatan tersebut, PK-233 LPDP juga melakukan donasi buku untuk perpustakaan SDN 01 Ancol sebagai salah satu upaya peningkatan literasi anak.
Selain itu, Gemintang Aksara juga mengadakan webinar "Remaja Punya Asa" yang berfokus kepada peningkatan literasi digital dengan mengangkat topik "Awas Bahaya Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO)!" pada pada 4 Juli 2024.
Webinar ini ditujukan untuk meningkatkan kesadaran remaja terhadap KBGO yakni kekerasan yang terjadi atas dasar timpangnya relasi kuasa gender antara korban dan pelaku di ranah online.
"KBGO terjadi lewat teknologi digital sebagai mediumnya dan tidak terbatas pada yang tersebar melalui internet. Harapannya dengan diadakannya webinar ini, kesadaran remaja terhadap KBGO meningkat, sehingga angka korban KBGO dapat menurun," ujar Stefhanie.
Penerima beasiswa LPDP tingkatkan literasi anak di daerah tertinggal
Kamis, 4 Juli 2024 8:59 WIB