Pemerintah Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusip) menyusun program peningkatan kapasitas literasi berkelanjutan yang dimulai dari anak usia dini guna mempersiapkan bekal kemampuan menjadi mandiri.
"Kecenderungan kita mulai dari pembiasaan dasar, dari SD kemudian bisa dari TK, dan SMP ini berkelanjutan yang lebih membuat mereka dapat mandiri," ujar Kepala Disperpusip Kubu Raya, Rudy Fitriyanto di Sungai Raya, Kamis.
Dia menerangkan untuk program kegiatan yang disusun berhubungan dengan edukasi inklusi sosial yang telah dikembangkan dapat seperti lomba membaca puisi, lomba pidato dengan mendatangkan para ahli di bidang tersebut untuk memberi bekal kepada anak-anak di Kubu Raya.
"Nantinya kegiatan-kegiatan tersebut bisa mendatangkan seniman bisa mendatangkan motivator dan menjadi sebuah keberlanjutan agar anak-anak kita ini menjadi sebuah model atau ruang model yang akan menjadikan dia sebagai seorang entertainer," ujarnya.
Menurutnya, hal ini terjadi karena perpustakaan kini sudah terbuka dengan adanya gerakan edukasi inklusi sosial bersama Perpustakaan Kabupaten Kubu Raya (GEIS Baperkuy), sehingga semua kegiatan yang berhubungan dengan peningkatan kreativitas dapat dilakukan.
"Selain peningkatan kreativitas perpustakaan juga terbuka dengan inovasi anak-anak dan bisa kita laksanakan, tinggal bagaimana Disperpusip untuk memprogramkannya," tutur Rudy.
Pihaknya juga akan memprogramkan kegiatan motivator cilik bagi tingkat SD sebagai bentuk upaya Pemkab Kubu Raya mengembangkan kemampuan anak-anaknya dalam bidang entertaiment.
"Untuk program motivator cilik akan disusun, dan akan kita sosialisasikan. Apabila pada anak-anak kita di tingkat SD ini sudah siap, mereka akan berlomba menjadi motivator cilik dan tidak menutup kemungkinan dapat merambah ke tingkat SMP," ujarnya.
Sebelumnya Pemerintah Kabupaten Kubu Raya, telah sukses mengantarkan Zulfan Tihami terbang mewakili Kalbar pada ajang lomba bercerita/bertutur anak SD/MI tingkat Nasional. Pemerintah melalui Disperpusip memfasilitasi Zulfan untuk menerima evaluasi dari dewan juri sebagai persiapan, masukan dari seniman-seniman teater dan senejnisnya.
Selain itu Rudy menuturkan jika pihaknya juga memberikan akses khusus agar Zulfan bisa menonton dan belajar dari video penampilan peserta lomba di tahun-tahun sebelumnya.
Serta adanya rangkaian pembinaan yang dilakukan Disperpusip akan memberikan pengalaman dan suasana kompetisi sesungguhnya, sehingga Zulfan bisa lebih siap secara mental dan teknis.*