Den Haag (ANTARA) - Belanda mengevakuasi 185 orang yang terdiri dari warga negara Belanda dan warga negara lain dalam penerbangan evakuasi pertamanya dari Lebanon, kata Menteri Luar Negeri Belanda Caspar Veldkamp.
“Penerbangan repatriasi pertama kami dari Lebanon baru saja mendarat di Eindhoven, Belanda. Di dalamnya ada 185 orang, termasuk beberapa orang dari Belgia, Irlandia dan Finlandia,” kata Menlu Belanda Veldkamp melalui media sosial X, Jumat (4/10).
Veldkamp menuturkan bahwa penerbangan repatriasi kedua dijadwalkan pada Sabtu.
Baca juga: Lebanon sangat hargai bantuan kemanusiaan dari Rusia di tengah konflik
Pada 1 Oktober, Israel mengumumkan dimulainya operasi darat militer terbatas di Lebanon selatan yang dilaporkan tidak berencana untuk menduduki wilayah mana pun di negara tersebut secara permanen.
Sejak pekan lalu, Angkatan Udara Israel telah melakukan serangan besar-besaran dengan target menyasar gerakan Syiah Lebanon, Hizbullah, di berbagai wilayah di negara tetangga. Beberapa serangan udara yang ditargetkan di Beirut juga telah dilakukan dan menewaskan sejumlah komandan tinggi Hizbullah.
Hizbullah menanggapi serangan itu dengan peluncuran rudal, terutama menargetkan Israel utara, serta jangkauan serangannya meningkat secara signifikan dalam beberapa hari terakhir.
Pada 1 Oktober, Iran meluncurkan beberapa ratus rudal balistik ke arah Israel sebagai tanggapan atas pembunuhan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, pemimpin politik gerakan Palestina Hamas Ismail Haniyeh, dan komandan senior Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Abbas Nilforoushan.
Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengatakan pemerintahnya tidak bermaksud berperang dengan Israel tetapi akan menghadapi ancaman apa pun dengan cara yang tegas.
Sumber: Sputnik
Baca juga: Lebanon terima bantuan medis dari badan PBB ditengah serbuan Israel