Pontianak (ANTARA) - Kepala Dinas Pemudaan Olahraga dan Pariwisata (Kadisporapar) Kalimantan Barat (Kalbar), Windy Prihastari memfasilitasi sertifikasi kompetisi 30 peserta pemandu wisata selam untuk meningkatkan kualitas pelayanan.
"Sertifikasi pemandu wisata selam ini merupakan yang pertama kali diadakan di Kalbar, dan kami berharap ini menjadi langkah awal dalam peningkatan kualitas layanan wisata bahari. Dengan adanya sertifikasi, keamanan dan keselamatan wisatawan terutama di kawasan wisata bahari, akan lebih terjamin," Kadisporapar Kalbar Windy Prihastari di Pontianak, Kamis.
Windy menjelaskan, dari 50 peserta yang mendaftar, hanya 30 peserta dari berbagai daerah di Kalbar yang dapat mengikuti sertifikasi karena keterbatasan kuota. Peserta berasal dari daerah wisata bahari seperti Lemukutan, Pulau Karimata di Ketapang, dan Kayong.
Windy menegaskan, sertifikasi ini merupakan salah satu upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
"Kami terus berupaya melengkapi penataan destinasi, promosi, serta meningkatkan kualitas SDM melalui sertifikasi ini. Ini sejalan dengan visi kita dalam mendukung perekonomian daerah melalui pariwisata dan ekonomi kreatif," tambahnya.
Ia menambahkan, kegiatan ini didukung penuh oleh Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disporapar) Kalbar sebagai bagian dari pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di wilayah tersebut.
"Mudah-mudahan kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan berikutnya, mengingat besarnya minat masyarakat terhadap sektor pariwisata Bahari", kata dia.
Pada kesempatan yang sama, Manajer Sertifikasi, Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Pariwisata Indonesia (Parindo), Guntur Tateang mengatakan, bahwa LSP Pariwisata Indonesia merupakan perpanjangan tangan dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
"Capaian ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah agar semua tenaga kerja Indonesia bersertifikasi kompetensi, sesuai dengan Undang-Undang Tenaga Kerja, " kata dia.
Guntur menekankan, sertifikasi pemandu wisata selam ini bertujuan memastikan para pemandu tidak hanya mahir dalam penyelaman, tetapi juga terampil memandu wisatawan dengan menerapkan standar operasional prosedur (SOP) demi keamanan tamu.
"Dengan kompetensi peserta, kami berharap mereka tidak hanya menyelam, tetapi juga mampu membawa orang untuk menyelam dengan SOP yang ada," ujar Guntur.