Bengkayang (ANTARA) - Pemerintahan Kabupaten Bengkayang Kalimantan Barat mendukung program pemerintah Indonesia dalam mewujudkan program Energi Baru Terbarukan (EBT) dengan memanfaatkan lahan kering untuk ekonomi kerakyatan.
Pemanfaatan lahan kering atau tidak produktif tersebut dengan menanam pohon sebagai bahan baku untuk kebutuhan rumah tangga sampai pada pengganti bahan baku batu bara untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang selama ini sudah beroperasi di Kabupaten Bengkayang.
"Dari ke dua PLTU yang beroperasi di Bengkayang diperkirakan mengkonsumsi batu bara lebih dari dua juta ton per tahun. Maka dapat dibayangkan berapa emisi yang sudah dihasilkan. Oleh karena itu harus ada upaya yang masif dan terstruktur untuk mengurangi penggunaan batu bara tersebut," kata Pejabat Sementara Bupati Bengkayang, Manto dalam workshop dan pemaparan pemanfaatan lahan kering untuk ekonomi kerakyatan di Kabupaten Bengkayang dalam rangka mendukung program Energi Baru Terbarukan (EBT), Jumat.
Dalam mengurangi dampak jangka panjang, mulai saat ini pemerintah secara masif berupaya mengurangi ketergantungan penggunaan batu bara salah satunya menggunakan biomassa atau yang dikenal dengan istilah cofîring biomassa.
"Hal yang menarik adalah bahwa Kabupaten Bengkayang kaya akan sumber-sumber biomassa tersebut," katanya.
Selain itu, pengembangan bisnis biomassa menurutnya, adalah salah satu alternatif potensi bisnis yang dapat dikembangkan di Kabupaten Bengkayang dengan melibatkan pihak ketiga para pelaku usaha.
"Tersedia dan terbukanya pasar harus dapat di manfaatkan dengan jeli oleh para pelaku usaha dan masyarakat di Kabupaten Bengkayang. Sehingga akan tercipta suatu rantai pasok antara petani, Pelaku usaha (BUMD) dan pasar (PLTU)," katanya.
Artinya, PLTU nantinya tidak lagi harus bergantung dari bahan baku baru bara dengan dampak emisi yang lebih tinggi.
Dia juga mengatakan, pemerintah juga mendorong agar masyarakat bisa memanfaatkan lahan kosong untuk menanam pohon dan bahan baku yang dapat mengurangi pemakaian baru bara.
Dia berharap dengan adanya keterlibatan pihak ketiga (pelaku usaha) atau dengan konsep Collaborative Governance maka pengembangan bisnis biomassa adalah salah satu alternatif potensi bisnis yang dapat dikembangkan di Kabupaten Bengkayang.
Sehingga dari sisi bisnis dapat, kelestarian lingkungan juga dapat.
"Ini akan sejalan, selaras dan bersinergi dengan program pembangunan di Kabupaten Bengkayang guna mewujudkan Kabupaten Bengkayang Yang Maju, Mandiri, Sejahtera Dan Berdaya Saing ditopang Pemerintahan yang Bersih dan Terbuka," katanya.
Dua PLTU di Desa Karimunting, Kecamatan Sungai Raya Kepulauan, Kabupaten Bengkayang dengan kapasitas masing-masing untuk PLTU Kalbar 1 berkapasitas 2 x100 MW dan PLTU Kalbar 3 dengan kapasitas 2 x 50 MW.
Workshop ini turut menghadirkan Direktur PT PLN Energi Primer Indonesia, Manager UBP Kalimantan Barat 3 Bengkayang, Kepala OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bengkayang, Camat se-Kabupaten Bengkayang, serta Direktur PT MBM Perseroda dan Direktur Perumda BSM.