Tokyo (ANTARA) - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo pada Jumat (20/12) menggelar dialog akhir tahun dengan masyarakat Indonesia yang ada di Tokyo, yang dianggap sebagai langka awal penting menuju kolaborasi yang luas.
"Saya yakin, WNI di Jepang memiliki beragam potensi dan keahlian dari beragam latar belakang, kita memiliki wadah untuk lebih mengenal satu sama lain," kata Wakil Duta Besar RI untuk Jepang Maria Renata Hutagalung dalam keterangannya di Tokyo, Sabtu (21/12).
Kegiatan tahunan itu dihadiri perwakilan 72 komunitas dengan latar belakang daerah, hobi, agama, dan pekerjaan.
Maria berharap WNI di Jepang dapat lebih nyaman hidup di perantauan dengan tetap menjunjung peraturan, hukum dan etika di Jepang.
KBRI, ujarnya, berupaya menjadi jembatan bagi peningkatan kerja sama Indonesia-Jepang serta menjadi bagian aktif dalam kolaborasi WNI, khususnya dalam pelayanan dan pelindungan warga negara Indonesia.
"Termasuk mendukung berbagai kegiatan seluruh komunitas dalam promosi citra positif Indonesia," kata Maria.
Dialog berlangsung dengan berbagai dinamika topik pembahasan yang dilontarkan berbagai komunitas yang hadir.
Sejumlah pejabat KBRI Tokyo, termasuk atase pendidikan serta imigrasi, menjawab langsung pertanyaan yang terkait dengan berbagai kebutuhan masyarakat Indonesia di Jepang.
Beberapa isu yang mengemuka dalam diskusi itu di antaranya terkait ketenagakerjaan, pendidikan, kependudukan, keimigrasian, serta beberapa ide pelaksanaan kegiatan promosi Indonesia di Jepang.
Kebutuhan akan perlunya sebuah wadah dalam bentuk forum komunikasi WNI seluruh Jepang menjadi benang merah pembahasan di antara seluruh peserta dialog yang hadir.
Beberapa peserta diskusi mengemukakan pentingnya dibentuk forum tersebut dengan kolaborasi erat dengan KBRI Tokyo.
Usul itu mendapat respon positif dari KBRI Tokyo, yang menyatakan akan menindaklanjutinya dalam bentuk penguatan jejaring komunikasi antarwarga Indonesia di Jepang.
Jumlah WNI di Jepang per Juni tercatat sebanyak 173.000 orang.
Data yang tercatat di dalam sistem keimigrasian Jepang, menurut keterangan itu, meningkat hingga hampir tiga kali lipat dalam empat tahun terakhir dan berpotensi akan terus bertambah.