Jakarta (ANTARA) - Aktor Indra Brasco mengaku sempat mengalami cedera saat syuting film terbarunya berjudul "Panggonan Wingit 2: Miss K" hingga harus dilarikan ke rumah sakit dan beristirahat sejenak.
"Film ini tantangan buat saya karena ada fighting-nya, pada saat itu saya sempat terjatuh dan kena salah satu properti gitu," kata Indra saat ditemui dalam penayangan perdana film "Panggonan Wingit 2: Miss K" di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Jumat.
Dia menambahkan, "Akhirnya saya sempat collapse tuh, benar-benar nggak gerak, sampai dibawa ke rumah sakit".
Baca juga: Syuting artis Korea promosikan Bali tapi harus ikut regulasi
Beruntung, Indra tidak mengalami patah tulang atau cedera serius. Saat itu, dia mengalami keseleo dan hanya membutuhkan waktu beberapa hari istirahat sebelum melanjutkan syuting kembali.
"Alhamdulillah setelah itu cuma beberapa hari break, akhirnya adegannya diulang lagi, dan hasilnya seperti teman-teman lihat (di film)".
Alih-alih menggunakan pemeran pengganti, Indra merasa tertantang dan ingin mencoba hal baru dengan melakoni adegan aksi seorang diri. Dia merasa percaya diri dengan adegan aksi tersebut karena role modelnya, aktor Tom Cruise, juga melakoni adegan berbahaya saat syuting film seorang diri tanpa pemeran pengganti.
Bahkan, Indra telah membekali dirinya dengan latihan fisik selama satu minggu sebelum proses syuting dimulai. Namun, perbedaan lokasi dan terbatasnya tempat membuat Indra terpaksa mengalami cedera di tubuhnya.
Baca juga: Arya Saloka sulit melepas karakter Aldebaran saat syuting "Gadis Kretek"
"Padahal, fighting-nya sendiri kita latihan hampir seminggu lebih, ternyata memang beda karena set-nya beda, suasananya beda," kata Indra.
Sementara itu, film "Panggonan Wingit 2: Miss K" mengisahkan kakak-beradik bernama Alma (Cinta Laura) dan Mia (Callista Arum) yang pindah dari Jakarta ke Surabaya selepas meninggalnya ibu mereka. Selain itu, kepindahan mereka juga terjadi karena Alma mendapat pekerjaan baru sebagai manajer di Apartemen Sasmaya, Surabaya.
Anehnya, lantai 6 di apartemen itu ditutup dan tidak boleh ada seorang pun yang boleh masuk. Menurut pemilik apartemen tersebut, alasan lantai 6 ditutup karena banyak kerusakan di dalamnya.
Masalah mulai muncul ketika seorang penghuni apartemen merasa terganggu dengan adanya bocor pada plafon unitnya, sehingga Alma dan Mia sebagai penanggung jawab terpaksa masuk ke lantai 6 yang dikunci tersebut.