Singkawang (ANTARA) - Pemerintah Kota Singkawang melalui Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan UKM akan menggelar Operasi Pasar Tahap I di awal tahun 2025 untuk pengendalian inflasi menjelang perayaan Imlek 2025.
"Pelaksanaan Operasi Pasar tahap 1 ini dipusatkan di dua tempat pada 22 dan 23 Januari 2025," kata Kepala Disdaginkop UKM Kota Singkawang Antin Suprihatin, Selasa (21/1).
Ia mengatakan paket bahan pokok yang disiapkan masih sama seperti tahun sebelumnya yakni beras premium lima kilogram, gula pasir dua kilogram, dan minyak goreng dua liter. Masyarakat dapat memperolehnya dengan harga terjangkau yakni sebesar Rp104.500 per paket.
“Waktu pelaksanaan mulai pukul 08.00 WIB sampai dengan selesai. Masyarakat hanya perlu membayar Rp104.500 dengan membawa fotocopy KTP dan KK saja,” ujarnya.
Dia berharap, operasi pasar ini dapat meringankan pemenuhan kebutuhan bahan pokok masyarakat terlebih menjelang perayaan Imlek tahun ini.
“Semoga dapat membantu dalam pengendalian inflasi daerah dan bermanfaat bagi masyarakat Kota Singkawang,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Singkawang, Yanuar Lestariadi belum lama ini mengatakan, sepanjang tahun 2024 inflasi di Kalimantan Barat dan wilayah Singkawang, Bengkayang, Sambas dan Mempawah masih terkendali.
“Untuk inflasi year-to-year, Singkawang dan nasional sama yaitu di angka 1,57 persen dan Singkawang menjadi yang terendah di Kalimantan Barat,” kata Yanuar.
Dia mengatakan, kelompok pendorong utama inflasi tahunan baik di Kalimantan Barat maupun Singkawang adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau.
Untuk IPH, sampai dengan minggu pertama 2025, secara umum terjadi peningkatan harga 20 bahan pangan di Kalimantan Barat sebesar 2,23 persen dibandingkan Desember 2024. Sementara, komoditas yang memberikan andil terbesar pada peningkatan harga ini adalah daging ayam ras (0,713 persen), cabai merah (0,500% persen), dan cabai rawit (0,473 persen).
“Sepanjang tahun 2024, IPH tertinggi terjadi di Sambas yakni pada bulan Maret sebesar 4,362 persen, sedangkan IPH penurunan terdalam selama tahun 2024 terjadi di Mempawah sebesar -6,570 persen pada bulan Mei,” katanya.