Singkawang (ANTARA) - Wali Kota Singkawang, Kalimantan Barat, Tjhai Chui Mie menyebutkan Ramadhan Fair 2025 di kota setempat merupakan wujud toleransi antarumat beragama dan masyarakat Singkawang.
"Kita sudah bentuk panitia Ramadhan Fair, di situ ada hias kota dan pasar juadah, dan saya sudah perintahkan OPD terkait membantu anggaran untuk mendukung Ramadhan Fair 1446 H ini,” kata Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie di Singkawang, Rabu.
Kehadiran Pasar Juadah di Ramadhan Fair disebut memberikan dampak positif bagi perkembangan dan promosi UMKM.
“Pasar juadah inilah menjadi pusat pengembangan UMKM kita, kita harap mereka bisa sajikan makanan yang lezat dan menarik. Kan mereka bisa sekalian promosi produk mereka disana (Pasar Juadah),” ujarnya.
Menurutnya, sajian berbuka puasa tidak hanya dimintai oleh umat Muslim saja, warga non Muslim pun turut menikmati jajanan khas yang selalu hadir di bulan penuh berkah tersebut.
“Karena bukan hanya orang Muslim saja yang beli dan juga bukan hanya orang Singkawang, tapi banyak juga tu orang non Muslim dan dari luar Singkawang yang kita lihat beramai-ramai membeli makanan di Pasar Juadah,” ujarnya.
Mengenai hias kota, pihaknya telah mendapatkan dukungan dari donatur yang ingin perayaan bulan suci Ramadan semakin terasa menemani kaum Muslim dalam melawan hawa nafsu.
“Untuk hias kota, selain dari Pemerintah, kita juga dapat dukungan dari donatur yang kemeriahan Ramadhan terasa di Singkawang,” ujarnya.
Dia juga mengajak masyarakat khususnya umat Islam nantinya menghias rumahnya masing-masing dan juga gang-gang melalui koordinasi dengan lurah setempat.
Ketua Panitia Ramadhan Fair 2025, Dido Sanjaya menyatakan telah menyiapkan 75 tenda untuk para UMKM berjualan makanan dan minuman berbuka puasa (takjil) di Mes Daerah Jalan Merdeka, Kelurahan Melayu, Kecamatan Singkawang Tengah.
"Puluhan tenda ini meliputi 60 tenda berada di Jalan Merdeka dan 15 tenda berada di dalam Mess Daerah," kata dia.
Dino menyatakan pihaknya juga menyiapkan dua tenda ukuran besar (grosir) untuk pelaku toko-toko berjualan di area tersebut. Pihaknya tidak membebani biaya sewa kepada UMKM, tetapi hanya cukup biaya partisipasi sekitar Rp300 ribu per bulan. Sehingga per hari penyewa hanya membayar Rp10 ribu per tenda.
"Biaya tersebut untuk biaya keamanan dan kebersihan," ujarnya.
Sedangkan untuk sponsor, limitnya tidak terbatas. Paling minimal Rp1 juta ke atas. Dia juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak berjualan di area Masjid Raya Singkawang. Tetapi fokus pada tenda-tenda yang disiapkan panitia di Mess Daerah Jalan Merdeka Singkawang.
Untuk 75 tenda yang disiapkan, lanjutnya, hanya ada beberapa tenda saja yang masih kosong. Hanya tinggal tenda-tenda sponsor saja yang masih ada tempat.
"Tetapi kalau memang sponsor tidak ada masuk, maka akan kita berikan kepada masyarakat untuk berjualan takjil," ujarnya.
Tenda-tenda Ramadhan Fair ini diharapkan membangkitkan ekonomi masyarakat selama bulan puasa.*
