Singkawang (ANTARA) - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Singkawang, Kalimantan Barat, menggandeng Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Bersinar dalam memperkuat program pembinaan dan pencegahan narkotika bagi warga binaan permasyarakatan (WBP).
"Kegiatan ini dilaksanakan melalui kerjasama strategis dengan LSM Bersinar yang memiliki komitmen kuat dalam pemberantasan dan pencegahan penyalahgunaan narkotika di masyarakat," kata Kepala Lapas Kelas IIB Singkawang David Anderson Setiawan dalam kegiatan penyuluhan tentang bahaya narkoba bagi para warga binaan pemasyarakatan (WBP), di Singkawang, Selasa (6/5).
Dia menjelaskan peserta WBP yang mengikuti kegiatan tersebut tampak antusias, sehingga diharapkan bisa memberikan edukasi dan membangkitkan kesadaran akan pentingnya hidup sehat tanpa narkoba.
"Dalam penyuluhan ini, LSM Bersinar memaparkan secara mendalam mengenai bahaya penyalahgunaan narkotika dan zat adiktif yang terkandung di dalamnya, baik dari sisi medis, psikologis, sosial, hingga hukum," ujarnya.
Dia menjelaskan dalam penyuluhan tersebut disampaikan pula tentang bagaimana narkotika merusak sistem saraf pusat, menurunkan fungsi kognitif, serta menciptakan ketergantungan jangka panjang yang sulit dipulihkan.
Dia menekankan bahwa kegiatan seperti ini merupakan bentuk nyata dari komitmen Lapas dalam menjalankan fungsi pembinaan secara menyeluruh, tidak hanya dari aspek kedisiplinan, tetapi juga dari sisi kesehatan mental dan moral warga binaan.
“Penyuluhan ini bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan bagian dari strategi besar kami dalam mendukung program rehabilitasi. Kami ingin setiap warga binaan sadar akan risiko narkoba dan mampu mengambil keputusan hidup yang lebih baik, bebas dari ketergantungan dan tekanan lingkungan,” ujarnya.
Usai sesi penyuluhan, kegiatan dilanjutkan dengan pelaksanaan tes urine kepada seluruh WBP peserta penyuluhan. Pemeriksaan ini dilakukan secara profesional dengan pengawasan petugas medis Lapas dan LSM Bersinar.
Menurut dia, hasil dari pemeriksaan tersebut sangat menggembirakan karena seluruh warga binaan yang menjalani tes urine dinyatakan negatif dari penggunaan narkotika.
"Temuan ini membuktikan bahwa upaya pembinaan dan pengawasan yang dilakukan oleh pihak Lapas selama ini berjalan efektif, serta memperlihatkan adanya kesadaran yang mulai tumbuh di kalangan warga binaan untuk menjauhi narkoba," ujarnya.
Perwakilan LSM Bersinar, Zulfikar menyampaikan apresiasi atas komitmen Lapas Singkawang yang terbuka terhadap kolaborasi dengan masyarakat sipil dalam membina WBP.
“Langkah seperti ini sangat penting dan patut dicontoh oleh Lapas lainnya. Upaya preventif berbasis edukasi dan pemeriksaan dini adalah kunci dalam membentuk individu yang sadar dan bertanggung jawab. Kami harap kerja sama ini bisa terus berlanjut dan berkembang,” katanya.
Selain memberikan informasi dan pemeriksaan, kegiatan ini juga menjadi ruang dialog antara warga binaan dengan para narasumber. Para WBP dapat menyampaikan pertanyaan, pengalaman pribadi, bahkan komitmen mereka untuk hidup sehat pasca menjalani masa pidana.
"Dengan kegiatan ini, Lapas Kelas IIB Singkawang kembali menegaskan perannya bukan hanya sebagai tempat menjalani hukuman, tetapi juga sebagai lembaga yang aktif dalam membentuk kembali karakter dan masa depan para narapidana agar dapat kembali menjadi anggota masyarakat yang berguna dan bebas dari pengaruh narkotika," ujarnya.
