Pontianak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), meminta kejelasan lebih lanjut mengenai teknis pelaksanaan dan sistem kemitraan Program Makanan Begizi Gratis (MBG) untuk kelancaran program tersebut.
"Pemkab Kubu Raya mendukung penuh program ini. Namun hingga kini kami belum mendapatkan penjelasan teknis yang jelas mengenai sistem kemitraan yang akan diterapkan," kata Wakil Bupati (Wabup) Kubu Raya Sukiryanto usai menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Badan Gizi Nasional (BGN) di Balai Petitih Kantor Gubernur Kalbar, Selasa.
Informasi terakhir yang diterima, kata dia, menyebutkan mitra hanya bertugas menyiapkan tempat dan dapur, sementara pengelolaan sepenuhnya dikendalikan oleh BGN.
"Kalau mitra hanya menyiapkan tempat dan dapur, sementara kendali sepenuhnya di BGN, ini masih membingungkan. Contohnya di Singkawang, kemitraannya justru terpusat di Ketapang, sehingga menimbulkan tumpang tindih," tuturnya.
Sukiryanto berharap ke depannya sistem kemitraan dapat disesuaikan dengan lokasi wilayah pelaksanaan. “Kalau program ini dijalankan di Kubu Raya, maka kemitraan juga seharusnya berada di Kubu Raya,” ucapnya.
Lebih lanjut ia juga menyampaikan masukan agar penerima manfaat Program MBG diperluas. Saat ini Program MBG hanya menyasar lembaga pendidikan formal, seperti PAUD, SD Negeri, SMP Negeri, dan SMA Negeri.
"Di Kubu Raya ada sekitar 130 pondok pesantren yang belum masuk dalam cakupan program. Kami berharap ke depannya pondok pesantren juga diakomodasi sebagai penerima manfaat MBG," katanya.
Sementara itu Gubernur Kalbar Ria Norsan dalam sambutannya menekankan pentingnya pemanfaatan bahan pangan lokal dalam mendukung keberhasilan Program MBG. Ia menilai program ini bukan hanya tentang peningkatan gizi anak, tetapi juga sebagai instrumen pemberdayaan ekonomi daerah.
"Pendekatan ini akan menggerakkan ekonomi lokal, karena melibatkan petani, nelayan, UMKM, serta pelaku usaha mikro lainnya. Ini menjadi contoh sinergi antara sektor kesehatan, pendidikan, dan ekonomi berkelanjutan," kata Norsan.
Program MBG merupakan salah satu agenda strategis nasional dalam misi AstaCita Presiden Prabowo Subianto untuk memperkuat pembangunan sumber daya manusia dan menciptakan generasi emas 2045.
"Saya mohon bupati dan wali kota se-Kalimantan Barat untuk mendukung pelaksanaan program ini dengan sebaik-baiknya," ucap Gubernur Kalbar Ria Norsan.